Kedelai Mahal, Pedagang Keluhkan Langkanya Stock Tempe

12 Januari 2021 18:35 WIB
Pedagang Keluhkan Langkanya Stock Tempe
Pedagang Keluhkan Langkanya Stock Tempe ( Smart FM Palembang)

Palembang, Sonora.ID - Melambungnya harga kedelai sejak dua pekan terakhir membuat pedagang tempe dan tahu mengeluh. Hal ini dikarenakan stock tempe dan tahu yang menipis di pasaran.

Seperti yang dialami Asmadi salah satu pedagang di Pasar Padang Selasa Palembang yang mengeluhkan melonjaknya harga kedelai, yang berimbas terhadap langkanya stock tahu dan tempe.

“Sebenarnyo sejak minggu kemarin sudah ado tando-tando kelangkaan tahu dan tempe, karena dari agen sudah kasih stock yang sedikit nian ke para pedagang. Nah, untuk puncak kelangkaannyo terjadi di hari Senin kemaren, kosong nian,” katanya saat diwawancarai wartawan, Selasa (12/01).

Baca Juga: Tempe dan Tahu Jadi Barang Langka, Jokowi: Problem dari Dulu sampai Sekarang Sama!

Asmadi mengakui, beberapa hari lalu dirinya sempat mendapat sedikit pasokan tempe dan tahu dari agen dengan harga yang stabil, namun ukuran tempe dan tahu yang diperkecil.

“Untuk hargo tempe pas aku beli di agen kemaren idak berubah, cuma kemasannyo bae yang agak diperkecil. Ukuran tahu diperkecil jugo,” ujarnya.

Ia berharap, dalam beberapa hari kedepan tempe dan tahu sudah dapat di produksi kembali oleh para agen untuk dijual ke para pedagang.

“Harapan kito jangan lamo-lamo, kalau biso dalam beberapa hari kedepan stock tahu dan tempe ini sudah ado. Cuma kalau hargk kedelai maseh mahal apo boleh buat, kemungkinan stock tahu dan tempe bakal kosong dalam beberapa hari kedepan,” tuturnya.

Sebelumnya, Paguyuban pengrajin tempe dan tahu di kawasan Macan Lindungan Palembang, telah melakukan mogok produksi selama tiga hari, tepatnya pada hari Senin 11 Januari hingga Rabu 13 Januari 2021.

Baca Juga: Lumpia Duleg mini khas Klaten Yang Mulai Langka Tergerus Zaman

Ketua paguyuban pengrajin tempe di Macan Lindungan, Siswa Waluya mengatakan Pengrajin tempe di Macan Lindungan yang telah berhenti memproduksi tempe berjumlah 85 orang.

“Kami tidak akan berdagang selama tiga hari yakni pada 11-13 Januari 2021, mengingat kami sudah stop produksi sejak hari Sabtu (09/01) kemarin,” katanya.

Siswa menjelaskan, diberhentikannya produksi dan aktifitas berdagang ini bukan tanpa alasan, paguyuban pengrajin tempe ini menyetop produksi dan berdagang karena memikirkan kondisi konsumen.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm