"Tidak banyak orang yang bisa konsisten dan istiqomah seperti Pak Hadimi. Mudah mudahan cita-cita mencetak 100 ribu Hafiz Qur'an bisa terwujud," pungkasnya.
Sementara itu, Pembina Pesantren Tahfidz Qur'an Husada, H. Anwar Hadimi, mengatakan, mahasiswi merupakan kader untuk pengembangan tahfidz Qur'an.
Ia juga meyakini, para mahasiswa/i mempunyai modal berupa keahlian yang cukup untuk mengajarkan tahfidz Qur'an kepada kelompok umur.
"Kita yakin para tahfidz mahasiswa/i ini mampu memberikan hafidz Qur'an kepada anak-anak kita kelompok umur dari SD sampai SMA ini berjalan dengan baik," harapnya.
Hingga saat ini Pesantren Tahfidz Qur'an Husada telah memiliki 250 orang mahasiswi yang siap menjadi kader penghafal Qur'an.
"Untuk mengembangkan tahfidz khusus kelompok umur, kita kekurangan ustadz dan ustadzah. Maka kami liat bahwa mahasiswa/i inilah yang paling pas," tutupnya.