Bahkan tak sedikit juga orang tua yang merasa sudah membiayai seluruh kehidupan sang anak, sehingga saat anaknya dewasa giliran sang anak yang harus membiayai kehidupan orang tuanya.
Lebih dari itu, hal ini terjadi karena orang tua tersebut juga menjalani hal yang sama dari orang tuanya sebelumnya.
Sehingga budaya atau kebiasaan turun-temurun ini seperti wajar dan biasa terjadi, padahal hal tersebut justru bisa menyebabkan masalah.
Baca Juga: Meski Tumbuh dalam Amazing Family, Daniel Mananta: Tetap Bisa Jatuh dalam Narkoba
“Ada rasa guilty atau bersalah yang dititipkan dari orang tua ke anak. Kenapa orang tua melakukan itu? Karena orang tua mereka juga melakukan hal yang sama,” sambung Daniel menjelaskan.
Daniel Mananta tidak setuju dengan kebiasaan turun-temurun tersebut, karena baginya ketika dua insan sudah disatukan dalam ikatan pernikahan, maka mereka sudah terpisah dari keluarga mereka.
“Mereka adalah satu family unit sendiri, sehingga mereka enggak ngutang apa-apa lagi sama orang tua,” tegasnya.
Baca Juga: Pernikahan Bukanlah sebuah Kompetisi, Psikolog: Tak Perlu Buru-Buru