Banjarbaru, Sonora.ID - Lima kabupaten/kota di Kalimantan Selatan saat ini terendam banjir. Yaitu Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin dan Kota Banjarbaru.
Banjir terparah terjadi di wilayah Kecamatan Bati-bati, Tanah Laut, dan di Kecamatan Pengaron di Kabupaten Banjar dengan ketinggian air berkisar 2 hingga 3 meter.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel per tanggal 12 Januari 2021, korban banjir paling banyak berada di Kabupaten Tanah Laut. Di mana ada 4.728 rumah yang terendam dan 16.248 jiwa yang terdampak banjir.
Terbanyak kedua ada di Kabupaten Banjar, dengan jumlah rumah yang terendam mencapapai 1.232 buah dan 3.490 jiwa terdampak.
Baca Juga: Antisipasi Banjir, 6 Titik Sungai di Denpasar Dibersihkan, Hasilkan 129 Meter Kubik Sampah
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalsel, Abriansyah Alam, tingginya curah hujan yang terjadi di Kalimantan Selatan sejak akhir tahun lalu hingga pertengahan Januari ini, membuat banjir di beberapa wilayah tak dapat dihindari.
"Curah hujan sangat tinggi sejak akhir tahun 2020. Sungai tidak bisa lagi menampung air hujan karena di saat bersamaan terjadi luapan air laut," ungkap Alam.
Alam menambahkan, banjir dengan ketinggian yang parah pada 2021 ini tidak lepas dari anomali iklim La Nina yang menyebabkan meningkatnya curah hujan.
Selain itu, penampung air seperti halnya embung di masing-masing daerah juga tidak mampu lagi menahan tingginya curah hujan dan akhirnya meluber ke pemukiman rumah warga.
"Kalimantan Selatan bersama beberapa provinsi lainnya terdampak La Nina," bebernya.
Baca Juga: Pengerukan Sedimen dan Eceng Gondok Sungai Bisa Antisipasi Banjir
Menyikapi meluasnya banjir, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, menginstruksikan jajarannya siaga satu dalam musibah banjir di awal 2021 ini.
Pria yang akrab disapa Paman Birin ini meminta jajarannya bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota di daerah banjir dalam memberikan bantuan tanggap darurat.
"Kita harus bersinergi dalam menanggulangi bencana banjir," jelas Paman Birin.
Birin juga meminta perlunya melakukan mobilisasi dan evakuasi warga terdampak banjir khususnya kalangan orangtua dan anak-anak. Selain memberikan bantuan darurat, perlu juga mendirikan posko bantuan dan tempat penampungan sementara di daerah banjir yang cukup parah.
Baca Juga: Nurdin Abdullah Serahkan 50 Unit Huntap Kepada Pengungsi Banjir Masamba
"Posko pengungsian dan dapur umum sebaiknya ditambah untuk membantu warga yang terdampak banjir," tambahnya.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Sosial telah mengerahkan sejumlah bantuan tanggap darurat ke sejumlah daerah yang dilanda banjir sejak 3 Januari 2021 mengalami banjir.
"Dinas Sosial dan instansi terkait lainnya telah memberikan bantuan tanggap darurat kepada warga," tutup Birin.