Stok Berlimpah, Harga Kedelai di Banjarmasin Terpantau Masih Tinggi

13 Januari 2021 15:50 WIB
Harga Kedelai Meroket, Pengrajin Tempe di Palembang Mogok Produksi
Harga Kedelai Meroket, Pengrajin Tempe di Palembang Mogok Produksi ( Kompas.com)

Banjarmasin, Sonora.ID - Sama seperti di daerah lain, harga kacang kedelai, terutama yang impor, saat ini masih tinggi di seluruh wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel), terutama di Banjarmasin.

Berdasarkan data resmi Dinas Perdagangan (Disdag) Kalimantan Selatan (Kalsel) per tanggal 13 Januari, harga kacang kedelai impor berada di angka Rp 9.300 per kilogram, atau naik sebesar Rp 633 per kilogram dibanding sehari sebelumnya.

Sepekan sebelumnya, harga kacang kedelai di pasar-pasar tradisional di Banjarmasin naik tajam.

Baca Juga: Kedelai Mahal, Pedagang Keluhkan Langkanya Stock Tempe

Semisal di beberapa penjual kios di Pasar Lima Banjarmasin, harga per kilogram kedelai dipatok sebesar Rp 12.000.

Ini lebih tinggi dari sebelumnya yang biasa dijual Rp 10.000 atau Rp 11.500 per kilogram.

Seiring bertambahnya pasokan, harga bahan baku tempe dan tahu itu saat ini relatif stabil.

"Harga di distributor Rp. 9.100 per kilogram, sedangkan harga eceran di Pasar Antasari, Pasar Kalindo dan Pasar Sederhana Banjarmasin bervariasi, yaitu untuk kedelai import Rp 9.200 sd Rp 10.000 per kilogram, kedelai dalam negeri Rp 8.000 - 10.000 per kilogram" ungkap Kadisdag Kalsel, Birhasani, saat dihubungi Smart FM melalui sambungan telepon, pada Rabu (13/01) siang.

Baca Juga: Harga Kedelai Meroket, Pengrajin Tempe di Palembang Mogok Produksi

Menurut Birhasani, untuk stok kacang kedelai per tanggal 11 Januari 2020 di beberapa distributor mencapai 347 ton. Jumlah tersebut mencukupi permintaan pasar untuk beberapa hari ke depan.

"Stok kita di angka 347 ton. Insya Allah aman untuk beberapa hari ke depan," jelasnya.

Harga kedelai impor yang sempat naik tajam, lanjutnya, dikarenakan naiknya harga jual dari negara asal. Sehingga para distributor terpaksa harus menyesuaikan harga untuk menghindari kerugian.

"Karena harga belinya dari Amerika Serikat memang sudah tinggi," bebernya.

Diakuinya, sebagian besar kebutuhan kacang kedelai di Kalsel, terutama yang untuk kepentingan industri, mayoritas didatangkan dari Negeri Paman Sam.

Baca Juga: Harga Kedelai Melonjak, Ini Tanggapan Produsen Tempe di Makassar

Jika harga impornya naik, maka secara otomatis juga akan mengalami kenaikan di tingkat distributor hingga eceran.

"Kedelai kita terutama yang untuk industri sebagian besar impor. Sementara monopoli impor dikuasai China karena harga belinya lebih bagus," terang Birhasani.

Meski bahan baku mengalami kenaikan, harga produk olahan dari kacang kedelai, semisal tahu dan tempe, diklaim tidak mengalami kenaikan.

Baca Juga: Harga Melambung Tinggi, Simak 5 Manfaat Kedelai yang Jarang Diketahui

Hanya saja, ukurannya diperkecil oleh pengrajin, untuk menyesuaikan biaya produksi dan agar pelanggan tidak beralih ke tempat lain.

"Pedagang atau industri tahu tempe tidak menaikkan harga. Tapi kelihatannya ukurannya yang diperkecil," tutup Birhasani.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm