Indra mengatakan, bahwa vaksin lainnya pun diperkirakan akan memberikan efek serupa. Hanya saja, para ahli hingga saat ini masih meneliti berapa lama kekebalan tubuh terhadap Covid-19 itu dapat bertahan pada orang-orang yang telah divaksin.
"Salah satu contohnya vaksin flu diharapkan (diberikan) satu tahun sekali. Mungkin saja Covid-19 diminta satu tahun sekali booster. Kita tunggu saja penelitiannya," ungkap Indra.
Setidaknya ada tujuh jenis vaksin yang akan digunakan di Indonesia. Menurut Indra, masyarakat seharusnya tak perlu lagi takut untuk menerima vaksinasi.
Sebab, dari segi efek samping, misalnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebutkan kejadian efek samping berat untuk Sinovac sangat rendah, yakni berkisar 0,1-1 persen. Efek samping pun dikatakan tidak berbahaya dan bisa pulih.
Baca Juga: Kadis Kesehatan Sulsel Tegaskan Vaksinasi Serentak Bukan Uji Coba
"Kebanyakan sakit di tempat suntik, demam juga jarang," kata Indra.
Ia meminta masyarakat untuk percaya dengan semua dokter di dunia yang tengah berusaha memberikan pilihan perawatan yang terbaik, termasuk dalam hal vaksin Covid-19.
Sebagai masyarakat, yang bisa kita lakukan adalah tetap disiplin menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak).
"Hadirnya vaksin perlu disikapi secara positif, tujuannya untuk pencegahan. Anda bisa terkena tapi bisa meminimalisasi gejala dan kita tetap lakukan 3M."
"Diharapkan bisa segera terjadi herd immunity itu," tuturnya.
Baca Juga: Garuda Indonesia Komitmen Layani Disabilitas