Banjarmasin, Sonora.ID - Belasan Kepala Keluarga (KK) di Jl. Kelayan A, Kelurahan Murung Raya, Kec. Banjarmasin Selatan memilih untuk mengungsi ke tempat lain, untuk menghindari genangan yang semakin tinggi dalam dua hari belakangan.
Mereka rela meninggalkan barang - barang berharga dan cukup hanya membawa perlengkapan tidur, seperti bantal, guling, selimut dan kasur kecil hanya untuk sekedar mengistirahatkan diri.
Dari pantauan Smart FM, Kamis (14/01) malam, ketinggian air di Kelurahan Murung Hampir menyentuh pinggang orang dewasa.
Baca Juga: Jika Warga Dievakuasi, Banjarmasin Bakal Naik Status Tanggap Darurat
Itu artinya, hampir semua rumah warga di kelurahan tersebut sudah terendam, yang berasal dari luapan air sungai kelayan.
"Satu jari lagi terendam lantainya. Dapur sudah terendam duluan" ucap Normiati, warga Murung Raya, yang saat itu berjalan bersama sanak keluarganya menuju Pesantren Al Hikmah untuk mengungsi.
Selain Normiati, ada juga Arif (50), warga Kelurahan Murung Raya, yang mengungsi ke rumah sanak keluarganya.
Ia membeberkan, kondisi ini awalnya telah terjadi sejak seminggu yang lalu. Namun yang paling parah sudah dirasakan sejak tiga hari belakangan.
"Sejak berdiam di sini tidak pernah terjadi genangan setinggi ini. Sampai saat ini bantuan dari Pemerintah juga belum ada," tegasnya.
Sementara itu, Muhammad Natsir, pengelola Pondok Pesantren Al Hikmah yang menjadi salah satu tempat pengungsian warga mengaku, pihaknya sengaja menyediakan gedung belajar untuk warga yang ingin menginap, sejak dua malam terakhir.
"Malam ini (14/01) cukup banyak. Ada sekitar empat KK. Itu berarti ada sekitar 20 jiwa yang menginap," ungkapnya saat dikonfirmasi Smart FM.
Baca Juga: Diterjang Banjir, Akses Jalan Nasional di Kalimantan Selatan Terputus
Ia menuturkan, bahwa ada 12 ruang belajar yang telah disediakan untuk menjadi tempat pengungsian warga.
Jika dihitung - hitung, ruang belajar yang bisa dimanfaatkan ini mampu menampung hingga 80 jiwa.
"Sampai saat ini warga numpang menginap saat malam hari saja. Ketika siang air surut mereka kembali ke rumah masing-masing," tambahnya lagi.
Disinggung apakah sudah ada bantuan dari Pemerintah, Arif mengaku belum ada sama sekali. Meskipun ada, bantuan itu berasal dari orang-orang dermawan yang ingin menyumbang kepada sesama.
"Kami harapkan ada perhatian dari Pemko. Terutama untuk keperluan warga sehari-hari," harapnya.