Sonora.ID - Proses vaksinasi di Indonesia sudah dimulai dengan ditandainya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama yang menerima vaksin.
Jokowi diikuti sejumlah kelompok orang yang mewakili masyarakat seperti pemuka agama, influencer, Kapolri, dan Panglima TNI. Beberapa menteri juga turut divaksin Sinovac pada Rabu (13/1/2021) kemarin.
Bukan tanpa alasan, Jokowi menjadi orang pertama yang divaksin karena dirinya ingin meyakinkan masyarakat bahwa vaksin Sinovac aman bagi tubuh.
Baca Juga: Usai Divaksin, Berapa Lama Kekebalan Tubuh Terhadap Virus Akan Terbentuk
Meski gratis, ternyata tidak semua golongan masyarakat bisa disuntik vaksin yang diproduksi perusahan China tersebut.
Berikut adalah golongan orang-orang yang tidak diperbolehkan untuk disuntik vaksin Sinovac:
Terkonfirmasi menderita Covid-19.
Sedang hamil atau menyusui.
Mengalami gejala ISPA, seperti batuk, pilek, sesak napas dalam 7 hari terakhir.
Ada anggota keluarga serumah yang kontak erat atau suspek atau konfirmasi atau sedang dalam perawatan karena penyakit Covid-19 sebelumnya.
Memiliki riwayat alergi berat atau mengalami gejala sesak napas, bengkak, dan kemerahan setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya (untuk vaksinasi ke-2).
Sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah.
Menderita penyakit jantung (gagal jantung atau penyakit jantung koroner).
Menderita penyakit autoimun sistemik (SLE atau lupus, Sjogren, vaskulitis) dan autoimun lainnya.
Menderita penyakit ginjal (penyakit ginjal kronis atau sedang menjalani hemodialysis atau dialysis peritoneal atau transplantasi ginjal atau sindroma nefrotik dengan kortikosteroid.
Menderita penyakit Reumatik Autoimun atau Rhematoid Arthritis.
Menderita penyakit saluran pencernaan kronis.
Menderita penyakit hipertiroid atau hipotiroid karena autoimun.
Menderita penyakit kanker, kelainan darah, imunokompromais atau defisiensi imun, dan penerima produk darah atau transfusi.
Bila berdasarkan pengukuran tekanan darah didapati hasil 140/90 atau lebih
Menderita HIV dengan angka CD4 kurang dari 200 atau tidak diketahui
Sementara, jika berdasarkan pengukuran suhu tubuh calon penerima vaksin sedang demam, yakni memiliki suhu tubuh 37,5 derajat Celcius atau lebih, vaksinasi Covid-19 diarahkan untuk ditunda.
Vaksinasi juga perlu ditunda bagi penderita penyakit paru, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau TBC sampai kondisi pasien terkontrol baik.
Untuk pasien TBC dalam pengobatan dapat diberikan vaksinasi minimal setelah dua minggu mendapatkan obat anti tuberkulosis (OAT).
Baca Juga: Besok, Paman Birin & Forkopimda Kalsel Akan Divaksin Sinovac
Bagi penderita diabetes tipe 2, juga dapat diberikan vaksinasi kalau kondisinya terkontrol dan HbA1C di bawah 7,5%.
Sedangkan untuk penyakit lain yang tidak disebutkan dalam format skrining, dapat berkonsultasi kepada dokter ahli yang merawat.
Perlu diperhatikan, dalam Format Skrining Sebelum Vaksinasi Covid-19 ini ditekankan bahwa bila terdapat perkembangan terbaru terkait pemberian pada komorbid untuk vaksin Sinovac dan atau untuk jenis vaksin lainnya, akan ditentukan kemudian.