Banjarmasin, Sonora.ID - PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin terpaksa harus menghentikan operasional pompa air baku di intake Sungai Tabuk, pada Jumat (15/01) pagi.
Alasannya, genangan air akibat banjir yang sudah mulai masuk ke area travo PLN, sehingga akan sangat berisiko apabila tetap dijalankan.
“Saat ini suplai air baku kita hanya mengandalkan Pematang Panjang,” ucap Direktur Operasional PDAM Bandarmasih, Supian.
Baca Juga: PLN Imbau Masyarakat Lakukan Pengamanan Kelistrikan saat Banjir
Dia menjelaskan, untuk IPA 2 Pramuka keadaan juga tidak membaik, air yang menggenang semakin mendekati panel AMDP sehingga apabila air masuk maka akan menghentikan aktivitas.
Intake Sungai Lulut saat ini masih bertahan dengan status was-was. Dikarenakan pompa masih tetap dijalankan, sementara air semakin tinggi, yang walaupun dibantu dengan pompa alkon namun pihak PDAM Bandarmasih sendiri menyatakan tetap akan mengutamakan penanganan risiko.
"Apabila kemungkinan terjadi risiko besar, maka kami mohon maaf sebesar-besarnya akan mematikan operasional daripada membahayakan keamanan mesin dan keselamatan karyawan,” ucap Supian.
Baca Juga: Warga Murung Raya Mengungsi Mandiri, Menanti Bantuan Pemko Banjarmasin
Level air di IPA 2 Pramuka, lanjutnya, tetap 99 persen reservoar-nya yang berarti terjadi penurunan pemakaian. Karena memang tindakan-tindakan yang diambil dalam penanggulangan banjir ini mempengaruhi tekanan air yang diterima pelanggan.
“Sebagai antisipasi, tidak ada salahnya para pelanggan untuk menampung air di bak, tendon atau drum, karena siapa tau jika keadaan terus memburuk maka operasional akan kami matikan,” imbau pria yang aktif di panahan ini.
Supian menambahkan, melihat dari volume air yang menggenang, salah satunya karena daya tampung sungai sudah tidak mencukupi lagi, air yang turun juga luar biasa dari gunung ke sungai-sungai di hilir ini apalagi juga hujan yang terus-menerus berlangsung sehingga level air tidak juga turun.
Baca Juga: Jika Warga Dievakuasi, Banjarmasin Bakal Naik Status Tanggap Darurat
“Dari atas turun, hujan turun dan bahkan air permukaan laut juga naik karena memang lagi musimnya,” tambah Humas PDAM Bandarmasih, Nur Wakhid.
Wakhid menyatakan, selama 30 tahun dirinya di PDAM Bandarmasih, baru kali ini terjadi banjir seperti ini.
Bangunan-bangunan yang ada sudah di atas level tertinggi air yang biasanya, namun banjir kali ini terjadi di luar prediksi.
"Saya sudah 30 tahun di PDAM tidak pernah kejadian seperti ini," pungkasnya.
Baca Juga: Diterjang Banjir, Akses Jalan Nasional di Kalimantan Selatan Terputus