Palembang, Sonora.ID - Penyebaran virus corona yang hingga kini masih mewabah di Indonesia, turut berdampak terhadap berbagai sektor perekonomian.
Namun hal tersebut sama sekali tidak berdampak terhadap sektor investasi pasar modal di Sumatera Selatan.
Seperti yang diketahui, hingga akhir 2020 transaksi saham di Sumsel mencapai Rp 51,2 triliun. Jumlah ini naik drastis di banding tahun 2019 yang mencapai Rp 17,4 triliun. Hal ini membuat transaksi investor Pasar Modal atau Saham di Sumatera Selatan mengalami peningkatan yang signifikan.
Baca Juga: Sepanjang 2021, BEI Optimis IHSG Akan Menuju Level 6.800
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Sumatera Selatan, Hari Mulyono mengatakan, pada tahun ini investor pasar saham naik 211,4 persen atau tumbuh 12,598 SID baru, sehingga hal ini menjadi salah satu catatan menarik di tahun 2020.
“Pandemi menimbulkan keterbatasan dalam beraktivitas termasuk kegiatan berusaha, sehingga pilihan yang paling memungkinkan terkait pembatasan aktivitas adalah beraktivitas di pasar modal khususnya saham, yang dapat dilakukan dari mana saja,” katanya saat dihubungi, Kamis (14/01) kemarin.
Ia mengatakan, para investor memiliki kepentingan untuk menjaga pemenuhan kebutuhan investasi dan dana pada masa mendatang, sehingga kebanyakan investor memiliki inisiatif mempertahankan pendapatan dan kebutuhan untuk menumbuhkan dana yang ada.
Baca Juga: Optimistis Pasar Modal Akan Bangkit Tahun ini, Airlangga: Ketidakpastian Akan Berakhir