Makassar, Sonora.ID - DPRD Kota Makassar mengambil langkah cepat setelah terjadi peningkatan legislator dan pegawai yang terpapar Covid-19.
Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo mengaku enggan mengambil opsi lockdown meski ada beberapa staf dan anggota dewan yang terpapar virus corona.
Pihaknya memilih work from home (WFH) mengingat dewan merupakan tempat penyampaian aspirasi. Sewaktu-waktu bisa saja ada masyarakat yang datang menyampaikan aspirasi, keluhan, usulan dan lainnya.
Baca Juga: Batal Terima Vaksin Covid-19, Ketua DPRD Makassar Ungkap Penyebabnya
"Yang jelas pelayanan kepada masyarakat tidak boleh berhenti. Termasuk aspirasi atau usulan yang harus kita tindak lanjuti," kata Rudianto, Kamis (14/1/2021).
Rudianto menamnahkan kebijakan itu untuk meminimalisir penyebaran virus di lingkungan legeslatif. Terlebih, beberapa hari yang lalu seorang anggota DPRD Makassar yang meninggal dunia diketahui terpapar Covid 19.
"Langkah lockdown justru akan mengundang amarah masyarakat jika ada aspirasi yang ingin disampaikan, namun tidak tersalur karena kantor tutup," jelasnya.
Baca Juga: Opsi Lockdown Gedung DPRD Makassar Usai Legislator Meninggal Karena Covid 19
Sementara Sekretaris DPRD Makassar Andi Bukti Jufri juga menegaskan pihaknya tidak menerima tamu sampai tanggal 25 Januari 2021, termasuk awak media yang bertugas di sana kecuali memiliki hasil swab atau rapid antigen.
"Betul, sampai tanggal 25 berlakunya," ucapnya.
Baca Juga: Pelantikan Wali Kota Makassar Terpilih, Rudy: Itu Kewenangan Gubernur