Dikritik IDI, Rudy: Pelonggaran Jam Malam di Makassar sudah Tepat

15 Januari 2021 20:45 WIB
Pj Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin dalam apel kesiapan Pilkada 2020 di karebosi
Pj Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin dalam apel kesiapan Pilkada 2020 di karebosi ( Sonora.ID)

Makassar, Sonora.ID - Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin menanggapi kritikan organisasi profesi dokter mengenai pelonggaran pembatasan jam malam.

IDI sebelumnya menilai kebijakan itu kurang tepat mengingat terjadi peningkatan kasus Covid-19.

Rudy membantah pemerintah melakukan pelonggaran. Menurutnya, hal itu justru memperkecil potensi penularan Covid-19.

Dia mencontohkan saat pembatasan hingga pukul 19.00 wita. Terjadi kepadatan warga beraktivitas di jam tertentu.

Setelah dilonggarkan, waktu mereka lebih banyak dan akhirnya mematuhi peraturan pemerintah.

Baca Juga: Staf dan Dewan Terpapar Covid-19, DPRD Makassar Berlakukan WHF

"Apakah ada orang tidur pukul 19.00 Wita? tidak ada. Artinya apa, masyarakat itu kembali ke rumah, dan belum tidur, tetap beraktivitas, sehingga memunculkan potensi baru, karena ruang berkumpul mereka menjadi lebih sempit," ujar Rudy Kamis (14/1/2021).

Rudy menambahkan berdasarkan kajian tim epidemolog, pembatasan tersebut hanya memperlambat penularan bukan mengurangi penularan Covid-19.

"Ternyata lebih bagus, masyarakat di luar sedikit, nanti pulang baru langsung tidur, makanya kita tambah sampai pukul 22.00 Wita dengan harapan nanti kalau pulang dia sudah tidur," katanya.

Dia memandang ada hal positif dari perubahan jam operasional tersebut. Masyarakat juga bisa lebih terpantau.

"Kenapa, bisa kita lebih menekan potensi, karena kalau di Pantai Losari ada Satpol PP yang lihat kan, dia masuk ke mal-mal ada yang lihat dibanding di rumahnya," ujarnya.

Kebijakan Pemerintah Kota Makassar memperpanjang pelonggaran jam operasional bertentangan dengan peringatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) agar tak meremehkan pandemi Covid-19. 

"IDI sudah mengingatkan, tapi hasilnya seperti ini, yang ditakutkan kalau dokter bersama nakes sudah berjatuhan maka pelayanan bisa lumpuh," kata Dewan Pertimbangan IDI Kota Makassar, Idrus Andi Paturusi.

Data yang diterima, kasus kumulatif di Makassar menyentuh 18.808 orang terpapar Covid 19 hingga 14 Januari 2021. Dari jumlah itu, 15.570 telah sembuh dan 412 yang meninggal dunia.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm