Bandung, Sonora.ID - Pada Kamis (14/1/2021) menjadi hari perdana pelaksanaan vaksinasi Covid-19 Nasional. Secara serentak, vaksinasi tahap satu itu dimulai di sejumlah daerah termasuk Jawa Barat (Jabar).
Saat pelaksanaan vaksinasi perdana di Jabar kemarin, ada dua rumah sakit yang menjadi tempat vaksinasi, yaitu Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung.
Ditemui usai pelaksanaan vaksinasi perdana, Direktur Utama RSHS Bandung Dr. R. Nina Susana Dewi mengatakan, bahwa RSHS siap melaksanakan vaksinasi Covid-19, bahkan mampu memvaksinasi hingga 400 orang per hari.
Baca Juga: Usai Divaksin, Berapa Lama Kekebalan Tubuh Terhadap Virus Akan Terbentuk
Selain itu pihaknya juga telah menyiapkan tim, satu tim satuan tugas (satgas) yang akan mengawal dan mengamankan, kedua tim untuk regristrasi, ketiga tim untuk skrining serta tim vaksinator.
“Kita sudah melatih dan menyiapkan sebanyak sebelas dokter dan sebelas perawat, serta tim yang memantau pasca imunisasi dengan dua tempat untuk pelaksanaan vaksinasi, yaitu di Paviliun Parahyangan dan diruang Poliklinik Anggrek," tutur Nina di Bandung, Kamis (14/1/2021).
"Dalam satu hari kami bisa melakukan vaksinasi hingga 400 orang dengan dua tim ini, 200 orang di Paviliun Parahyangan dan 200 orang di Poliklinik Anggrek,” imbuhnya.
Baca Juga: Besok, Sekda Kota Bandung dan Ariel Noah Akan Divaksin Covid-19
Menurut Nina, masyarakat yang sudah di vaksin Covid-19 di RSHS tidak perlu khawatir akan timbul masalah setelahnya, untuk itu pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar tidak takut karena vaksinasi ini untuk meningkatkan imun.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dan takut ya, vaksin ini untuk meningkatkan imun kita," ucap Nina.
"Nah, pasca vaksinasi ini juga akan dikawal oleh para ahli agar kalau ada sesuatu atau KIPI, kami bisa langsung membawanya ke IGD, lalu setelah vaksinasi yang pertama ini 14 hari kemudian akan diulang kembali,” tambahnya lagi.
Baca Juga: Anies Baswedan: Penerima Vaksin Covid-19 Tahap Awal Harus Bertanggungjawab
Nina menyatakan, bagi masyarakat yang akan divaksin untuk mempersiapkan diri agar lolos dalam skrining sebelum mendapatkan vaksinasi.
“Nah untuk persiapan ini masyarakat juga harus lolos skrining, harus sehat, jadi jika ada komorbit atau penyakit penyerta yang memang tidak boleh, ya tidak bisa divaksin. Jadi itulah kenapa ada skrining di awal karena kami ingin semuanya aman dan sehat,” tutupnya.
Foto : Direktur Utama RSHS Bandung, Dr. R. Nina Susana Dewi / Gun