Makassar, Sonora.ID -- Kementerian Sosial menyalurkan bantuan senilai 1.7 milyar rupiah bagi korban gempa di Sulawesi Barat.
Bantuan dikirim dengan pesawat herkules milik TNI AU melalui Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam M Safii Nasution mengawal langsung bantuan dengan ikut naik pesawat herkules, setelah sebelumnya Mensos Tri Rismaharini bersama Kepala BNPB juga telah bertolak ke Sulawesi Barat.
Baca Juga: Jaringan Komunikasi Tersendat Akibat Gempa Sulbar, Ini Upaya Telkomsel
Safii menjelaskan, bantuan tersebut terdiri dari logistik tanggap darurat pusat senilai Rp979.819.710, logistik gudang regional timur senilai Rp621.911.700 dan santunan ahli waris bagi delapan korban yang telah teridentifikasi sebesar 120 juta rupiah untuk masing - masing ahli waris senilai 15 juta rupiah.
Selanjutnya seluruh ahli waris korban bencana meninggal dunia akan diberikan santunan dengan nilai yang sama.
"Bantuan ini diwujudkan makanan siap saji, makanan anak, tenda gulung, matras, peralatan keluarga, tenda serbaguna dan keperluan lainnya," jelas Safii Nasution di Sulbar.
Baca Juga: Gempa Dahsyat Guncang Sulbar, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami
Adapun rincian bantuan yang diserahkan Kemensos antara lain makanan siap saji 2500 paket, makanan anak 1200 paket, tenda gulung 500 lembar, matras 1000 lembar.
Kemudian ada selimut 700 lembar, peralatan dapur 200 paket, tenda serbaguna 10 unit, Kids ware 500 paket, Ford ware 500 paket, velbed 40 unit, kasur 370 buah, sandang 30 paket, perlengkapan Tagana 20 paket.
Baca Juga: BNPB Laporkan Sebanyak 42 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa Sulbar
Kemensos juga mengerahkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Sulawesi Selatan sebanyak 50 personil dan Sulawesi Tengah sebanyak 19 personil untuk membantu Tagana setempat membuka dapur umum dan memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP).
“Sejak bencana terjadi, kami melalui Tagana telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial di wilayah terdampak gempa tentang aktivitas penanganan dan mengamati situasi terkini,” ucap Syafii.