CDC juga mengatakan, hampir semua orang yang aktif secara seksual akan beresiko tinggi tertular virus di beberapa titik. Jadi, penting untuk menggali faktor-faktor yang membuat orang-orang rentan terhadap infeksi HPV dan menyebabkan kanker.
Tak perlu dihindari Di sisi lain, profesor kedokteran di University of Washington Center for AIDS and STD, di Seattle, Dr H. Hunter Handsfield mengatakan orang seks sebenarnya dapat dilakukan dan tidak berbahaya.
Asalkan pada intensitas yang tidak terlalu tinggi. Selain itu Dr H Hunteer Handsfield juga menyebutkan bahwa seks oral umumnya lebih aman daripada penetrasi dalam hal risiko penyakit menular seksual.
"Dan apa yang tidak dapat dijawab oleh penelitian yakni jika saya mengambil orang muda dan menyarankannya untuk menghindari seks oral, apakah saya menurunkan risiko kanker tenggorokannya?" terangnya.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Stres Bisa Menurunkan Libido dan Mengganggu Hubungan Ranjang
Menurut dia, HPV sangat lazim dan pada dasarnya itu adalah paparan yang tidak dapat dihindari untuk aktif secara seksual.
"Oleh sebab itu, cara terbaik untuk menurunkan risiko kanker terkait HPV adalah dengan vaksin HPV," ujarnya.
Handsfield mengatakan, penelitian ini dilakukan dengan baik dan membantu menyempurnakan bukti tentang perilaku seks oral dan kanker tenggorokan terkait HPV.
Dia menambahkan, meskipun peserta studi berada pada risiko kanker yang relatif lebih besar daripada yang lain, itu tidak berarti risiko mutlak dari kanker ini tinggi.
"Ini masih merupakan kanker yang cukup jarang terjadi," ungkapnya.
Kendati demikian, Drake mencatat, jika tubuh pertama kali terkena HPV melalui mulut, daripada alat kelamin, respons kekebalan tubuh mungkin lebih lemah.
Baca Juga: Suami Istri Wajib Tahu, Cara Agar Mencapai Orgasme Secara Bersamaan