Semarang, Sonora.ID - Salatiga adalah salah satu kota di Jawa tengah yang berada di di kaki gunung Merbabu sebelah utara, berjarak 49 kilometer sebelah selatan Kota Semarang dan 52 kilometer sebelah utara Kota Solo.
Salatiga yang mendapat predikat kota toleransi, kini semakin berkembang dan tetap menjadi kota hunian idaman bagi warganya.
Tak hanya itu, saat ini banyak masyarakat yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia berbondong-bondong datang setiap tahunnya ke Kota Salatiga untuk belajar seiring berdirinya universtas-universitas terkemuka seperti UKSW dan IAIN Salatiga.
Dengan beragamnya masyarakat yang menetap di Kota Salatiga saa tini, Kota Salatiga mendapat julukan sebagai "Indonesia Mini".
Baca Juga: Wedang Tahu, Minuman Hangat Khas Kota Semarang yang wajib dicoba
Terdapat 3 kuliner yang wajib dicicipi saat berada di Salatiga, diantaranya :
Ronde Jago
Ronde Jago merupakan salah satu dari banyak tempat yang dikenal. Letak tempat nongkrong ini berada di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 9, tepat berada di Kompleks Pasar Raya 2. Letaknya memang tersembunyi, tapi hamper seantero Salatiga kenal dan tahu tempat wedangan hangat ini.
Singkong Keju D-9 Salatiga
Singkong keju merupakan makanan yang berbahan dasar singkong atau telo dalam bahasa Jawa, yang diolah menggunakan bumbu yang dicampur keju dengan beberapa varian rasa.
Bahan baku berkualitas yang dicampur dengan bumbu spesial, menjadikan singkong dapat disulap menjadi beberapa produk olahan yang cukup berkelas dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada sekedar direbus atau digoreng.
Singkong D-9 berlokasi di Jl. Argowiyoto I No. 8A Kelurahan Ledok Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.
Baca Juga: Nikmati Manis dan Legitnya Wingko Babat Khas Semarang
Enting-enting Gepuk
Enting-Enting Gepuk adalah makanan kecil khas Salatiga yang terbuat dari bahandasar kacang tanah. Kacang tanah yang telah dikupas disangrai terlebih dahulu. Kacang yang telah dicampur dengan cairan gula kental (karamel) kemudian digepuk atau dipukul-pukul/ditumbuk hingga halus dan semua bahan benar-benar menyatu.
Sebagian rumah produksi masih memakai alat tradisional berupa kayu sawo untuk menggepuk/menghaluskan kacang, tapi ada juga yang sudah menggunakan blender agar menghemat waktu dan tenaga. Yang pasti, proses penghalusannya harus dijaga betul supaya kacang tidak mengeluarkan minyak sehingga membuatnya tidak tahan lama.
Tumbukan kacang dan gula kemudian dibentuk menjadi prisma segitiga dan dibungkus kecil-kecil dengan kertas khusus (semacam kertas minyak).
Karena hanya mengandalkan bahan alami, Enting-Enting Gepuk tidak bisa bertahan lama seperti layaknya makanan kemasan modern yang banyak di pasaran.
Biasanya kualitas Enting-Enting Gepu kmasih terjaga hingga kurang lebih 6 bulan setelah proses pembuatan, dengan syarat tak boleh terpapar sinar matahari langsung secara terus-menerus.