Banjarmasin, Sonora.ID - Setidaknya ada empat buah dapur umum induk didirikan untuk memenuhi keperluan pangan korban banjir.
Posko induk tersebut didirikan di empat kecamatan yang paling terdampak, yaitu di kantor Kecamatan Timur, Selatan, Tengah dan Utara.
"Kita lebihkan produksinya di daerah Timur dan Selatan. Jika di daerah lain sekali memasak untuk 500 orang, maka disana dilebihkan 1.000 bungkus untuk satu kali makan," ucap Iwan Ristianto, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin, saat ditemui Smart FM.
Baca Juga: Pemko Banjarmasin Lakukan Pompanisasi untuk Sedot Air di Titik Tertentu
Selain empat posko induk itu, rupanya juga ada sebanyak 67 dapur umum yang didirikan secara swadaya masyarakat.
Di mana Pemko mengklaim, akan mengalirkan bahan mentah makanan ke setiap dapur umum tersebut untuk diolah dan dibawa pulang kepada warga sekitar.
"Paling banyak di Timur. Sisanya di Selatan. Kita bantu bahan mentah minimal 50 orang setiap dapur umum," tambahnya lagi.
Baca Juga: Banjir Bandang Melanda Puncak, 474 Orang Berhasil Dievakuasi
Iwan berasumsi, keberadaan dapur umum secara swadaya masyarakat ini bisa memudahkan pendistribusian logistik kepada warga yang terdampak banjir.
"Bisa mempercepat distribusi logistik. Karena tidak lagi terfokus di posko induk," pungkasnya.
Lantas, berapa biaya yang dihabiskan Pemko untuk memenuhi kebutuhan dapur umum?
Baca Juga: Genangan Depan Kantor Gubernur Sulsel, Rudy: Saluran Air Tersumbat Sampah
Iwan membeberkan, untuk satu dapur umum induk bisa menghabiskan biaya sekitar Rp 5 juta untuk memenuhi keperluan sekitar 500 jiwa.
Sedangkan untuk dapur umum mandiri biayanya sedikit lebih kecil, karena sekali memasak hanya untuk memenuhi keperluan 50 jiwa.
"Anggaran dapur umum di dinsos yang Rp 300 juta sudah kita gelontorkan di awal tahun ini. Misalnya nanti perlu untuk minta lagi," tandasnya.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Tinjau Sarana yang Terdampak Banjir di Kalsel