Mulai Hari Ini, Pedagang Daging Sapi di Jabodetabek Mogok Jualan Karena Hal Ini

20 Januari 2021 08:00 WIB
Mulai Hari Ini, Pedagang Daging Sapi di Jabodetabek Mogok Jualan Karena Hal Ini
Mulai Hari Ini, Pedagang Daging Sapi di Jabodetabek Mogok Jualan Karena Hal Ini ( Kompas.com)

Sonora.ID - Di awal tahun ini berbagai kejadian terjadi di Indonesia, mulai dari bencana alam hingga kejadian dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang tak biasa terjadi.

Sebelum pedagang sapi di Jabodetabek sepakat untuk melakukan mogok dagang atau berjualan, pedagang tempe sudah melakukannya terlebih dahulu.

Pedagang daging sapi di wilayah Jabodetabek akan melakukan mogok selama tiga hari ke depan, mulai dari Rabu, 20 Januari 2021 ini.

Baca Juga: Harga Kedelai Meroket, Pengrajin Tempe di Palembang Mogok Produksi

Dikutip dari Kompas.com, Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI Jakarta, Tb Mufti Bangkit menyebutkan bahwa alasannya adalah karena melonjaknya harga daging sapi di rumah potong hewan.

Aksi mogok dagang ini sebagai aksi protes yang dilakukan oleh pedagang sapi, karena harga per kilogram daging yang belum dipisah antara kulit dan tulangnya mencapai Rp 95.000.

Mufti dalam keterangannya menyatakan bahwa harga tersebut terlalu tinggi untuk dijual kembali ke pasar, bahkan belum termasuk dengan ekspedisi.

Baca Juga: Tak Ada Kejelasan, Puluhan Karyawan Hotel di Banjarmasin Lakukan Mogok Kerja

“Ditambah cost produksi, ekspedisi total Rp 120.000-an. Sedangkan harga eceran tertinggi ditetapkan pemerintah Rp 120.000. Belum karyawan, belum pelaku pemotong sendiri kan harus memberi uang anak istri di rumah,” ungkapnya menjelaskan.

Dengan kondisi tersebut, pedagang merasa dirugikan karena harga melebihi harga eceran tertinggi atau HET yang ditetapkan pemerintah yang kemudian menyebabkan masyarakat enggan untuk membeli daging sapi.

Baca Juga: Mengoptimalkan Potensi Ekonomi dengan Cara Beternak Hewan Kurban

Hal ini yang kemudian menyebabkan pedagang daging sapi di Jabodetabek pun sepakat untuk tidak berdagang selama tiga hari ke depan.

“Kasihan masyarakat kalau kami naikan terlalu tinggi, tidak ada yang beli,” sambung Mufi.

Dirinya juga memprediksi kenaikan tersebut masih akan terjadi sampai bulan Maret atau April dengan harga tertinggi Rp 105.000 per kilogram.

Baca Juga: Di Pasar Tomohon Minahasa Daging Tikus Lebih Laku Dibanding Daging Sapi

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm