Sonora.ID - Kadar gula darah pada tubuh manusia sebenarnya berfluktuasi. Artinya mengalami kenaikan dan menunrun pada suatu keadaan tertentu.
Naik turunnya kadar gula dalam darah pada manusia dipengaruhi oleh asupan makanan dan aktifitas yang dilakukan oleh individu tersebut.
Apabila seseorang berpuasa semalaman, kadar gula darah yang normal adalah 70-100 mg/dL. Kadar gula darah ini kira-kira sama dengan satu sendok teh di dalam satu galon air putih.
Seseorang dikatakan sehat apabila memiliki kadar gula darah yang seimbang atau normal. Lantaran jika kadar gula darah berlebih akan memicu penyakit diabetes bersarang ditubuh.
Baca Juga: 5 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan, Kaya Akan Antioksidan
Sementara jika kadar gula dalam darah terlalu rendah maka orang tersebut akan beresiko terkena hipoglikemi.
Hipoglikemi adalah sebuah masalah kesehatan dimana kondisi kadar gula darah berada di bawah 70 mg/dL.
Dilansir dari Webmd.com via GridID, ada beberapa gejala awal ketika seseorang dapat dikategorikan mengalami penurunan kadar gula darah, di antaranya adalah:
- Merasa bingung
- Pusing
- Gemetaran
- Merasa kelaparan
- Sakit kepala
- Cepat marah
- Jantung berdebar
- Kulit pucat
- Keringat dingin
- Merasa lemas
- Merasa cemas
Baca Juga: 10 Kesalahan Penggunaan Hand Sanitizer yang Paling Umum Dilakukan
Jika tidak segera ditangain, gejala ini akan semakin parah karena dapat membuat seseorang kehilangan keseimbangan, hilang fokus, mati rasa pada mulut dan lidah, pingsan, hingga akhirnya hilang kesadaran.
Parahnya lagi, apabila kondisi ini sering terjadi, tubuh dan otak tidak lagi memberikan tanda-tanda yang memperingatkan bahwa kadar gula darah sedang rendah.
Ketika tanda-tanda ini tidak lagi terdeteksi, kondisi ini akan menjadi sangat mematikan.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui pemicu atau penyebab kadar gula darah demi mencegah kondisi ini terjadi.
Dikutip dari Kompas.com via Grid.ID, ada beberapa kemungkinan penyebab gula darah rendah, yaitu:
Baca Juga: 4 Manfaat Konsumsi Rendaman Air Bawang, Bisa Normalkan Gula Darah
Diabetes
Menurut Mayo Clinic, penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 dapat berisiko mengalami hipoglikemi.
Penggunaan insulin ataupun pengonsumsian obat diabetes yang berlebihan dapat mengakibatkan kadar gula darah rendah.
Kondisi ini juga bisa terjadi apabila penderita diabetes makan lebih sedikit dari biasanya.
Baca Juga: 10 Kesalahan Penggunaan Hand Sanitizer yang Paling Umum Dilakukan
Minum alkohol berlebihan
Minum banyak alkohol tanpa makan dapat menghalangi hati melepaskan glukosa yang tersimpan ke dalam aliran darah.
Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah.
Beberapa penyakit kritis
Penyakit hepatitis atau sirosis parah dapat meningkatkan terjadinya hipoglikemi.
Gangguan ginjal dapat menghalangi tubuh untuk mengeluarkan obat dengan benar dan mengakibatkan obat menumpuk.
Penumpukan obat dalam tubuh ini dapat mengakibatkan hipoglikemi.
Baca Juga: 9 Penyebab Wanita Lebih Rentan Alami Infeksi Saluran Kencing di Banding Pria
Kelaparan jangka panjang
Kelaparan jangka panjang berkaitan dengan kelainan pola makan seperti anoreksia nervosa.
Kelainan ini dapat mengakibatkan terlalu sedikit zat yang masuk ke dalam tubuh untuk membuat glukosa.
Produksi insulin berlebih
Tumor pankreas yang langka dapat menghasilkan insulin berlebih dan mengakibatkan hipoglikemi.
Pembesaran sel-sel pada pankreas juga dapat memicu produksi insulin yang berlebih.
Kekurangan hormon
Kelainan kelenjar adrenal dan tumor hipofisis dapat menyebabkan kekurangan hormon utama yang bertugas mengatur produksi glukosa.
Hipoglikemi juga dapat menyerang anak-anak, terutama jika hormon pertumbuhannya terlalu sedikit.
Segera konsultasi dokter untuk mendapatkan perawatan apabila kamu mengalami gejala-gejala di atas.
Baca Juga: Sebabkan Berbagai Penyakit, dr. Santi: 2 Minggu Sembelit sudah Harus Waspada!