Makassar, Sonora.ID - Korban gempa bumi Sulawesi Barat yang mengungsi di Kota Makassar masih trauma berat atas musibah yang menimpa mereka.
Seperti yang dirasakan Umrah, warga kecamatan Malunda, kabupaten Majene saat ditemui, Rabu (20/1/2021). Dia mengaku terpaksa mengungsi di rumah keluarganya, jalan ujung bori, kelurahan Antang, kecamatan manggala.
Saat gempa, Umrah menceritakan sedang mengayunkan anak bayinya yang berusia 6 bulan. Guncangan sangat terasa, membuatnya panik dan berlarian keluar rumah.
"Itu sekitar jam 2:30 dini hari. Yang lain sementara istirahat. Saya ayun anakku, lemari berhamburan jatuh. Tidak bisa keluar, berusaha selamatkan anak, nanti berhenti gempa baru saya lari, saat itu belum ada rumah yang roboh," terangnya.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,2 SR Kembali Guncang Mamuju dan Sekitarnya
Gempa susulan terjadi hingga berkekuatan 6,2 skala richter. Hal itu mengakibatkan rumahnya rata dengan tanah. Tidak ada harta yang berhasil diselamatkan
"Tidak ada dek, rata dengan tanah rumah disana," kata Tamri.
Keluarga di Makassar yang mengetahui hal itu langsung menjemputnya, karena ada informasi akan terjadi tsunami.
Sejauh ini, pihaknya belum berencana kembali ke Sulbar menyusul kondisi belum kondusif. Terlebih, banyak penjarahan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Di sana banyak perampok yang mengambil kesempatan, di rumah itu gas televisi habis dicuri, saya masih mikir-mikir kalau kembali ke Sulbar karna sudah tidak ada lagi rumah dan barang yang bisa diselamatkan," tambahnya.
Tamrin mengaku ada 20 lebih keluarga yang mengungsi seperti yang dilakukannya.
Sebelum ke Makassar, dirinya sempat mengungsi di daerah pegunungan selama tiga hari. Hingga akhirnya dievakuasi.
"Saat itu kita langsung mengungsi di daerah Pettaweang daerah pegunungan,
Saat mengungsi saya tidak membawa baju yang ada saja di badan dipakai dan langsung lari," ungkapnya.
"Alhamdulillah keluarga di Makassar langsung jemput, tetapi itu sudah tiga malam di pengungsian karna jalur darat tidak bisa karna longsor.
Hal yang sama juga dirasakan Tenri. Dia mengaku saat ini mereka membutuhkan popok lansia, popok bayi dan selimut.
Baca Juga: Tiba di Malunda, Rombongan Sulsel Peduli Gempa Sulbar Serahkan Bantuan ke Pemkab Majene
"Disini ada 4 lansia, 1 orang berumur kurang lebih 102 tahun itu sangat membutuhkan popok. Kemudian ada anak bayi enam bulan yang membutuhkan selimut dan makanan. Dan obat-obatan seperti minyak telon, minyak gosok," pungkasnya
Adapun daftar yang mengungsi warga Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulbar.
Hanafia (102), Johar (10), Hasna (65), Rosmina (60), Haramia (50), Rosida (48), Arfah (43), Idawati (38), Harini (29), Risnawanti (28), Humairah (10), Asyifa Ramadani (5), Hilya Kanza (3), Kiki Ramadanti (23), Thamrin (53), Khaidir (10), Fadil (10), Habsi (7), Aksha (8), Ahmad Mujahid (7bulan), Umrah (20).