Langkah taktis yang perlu segera dilakukan, menurut Rudy dengan mengingatkan warga untuk waspada banjir. Selain itu, menyiapkan titik pengungsian.
"Tentu untuk langkah jangka pendek tentunya kami mengharapkan struktur pemerintahan ditingkat kecamatan untuk selalu mengingatkan warganya potensi banjir tersebut. Bahwa yang utama adalah keselamatan, kita antisipasi titik-titik pengungsian kita disiapkan yang mampu menampung warga berpotensi hujan deras dimasa mendatang sesuai prediksi BMKG," jelasnya.
Jangka panjang tentunya pada segi mitigasi. Survei awal, banjir di wilayah antang disebabkan waduk air di nipa-nipa belum mampu menampung air yang berdatangan dari sejumlah tempat.
Terlebih jika hujan dengan intensitas tinggi. Akibatnya air meluap dan masuk ke pemukiman warga.
Baca Juga: Banjir Susulan di Makassar, 500 Rumah Terendam, 125 Keluarga Diungsikan
"Jadi salah satunya kita adakan penanggulan dan mengarahkan air yang masuk untuk keluar, sehingga tidak perlu lagi masuk ke pemukiman warga dan pelebaran muara sungai sehingga itu dapat memberi dampak yang signifikan terkait dengan tingkat banjir yang ada disini," tambahnya.
Untuk menyelesaikan masalah banjir secara permanen, Pemkot mengaku masih perlu dilakukan kajian yang lebih matang. Hal ini agar tidak sia-sia.
"Itu sementara di kaji oleh teman-teman Dinas PU dan melibatkan tim ahli memang untuk memberikan solusi yang komprehensif," tutupnya.