Banjarmasin, Sonora.ID - Pos kesehatan yang di tempatkan di lokasi pengungsian warga terdampak musibah banjir, banyak dikeluhkan warga. Misalnya di gedung Terminal Tipe B Kilometer 6.
Bukan tanpa alasan, pos kesehatan disediakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, hanya beroperasi dua jam dalam sehari, yakni mulai pukul 10.00 - 12.00 Wita.
Padahal, layanan kesehatan sangatlah diperlukan warga yang berada di pengungsian. Mengingat selama sepekan dilanda banjir, banyak warga yang mulai mengeluh sakit, seperti meriang, mual, flu, batuk dan gatal-gatal.
Baca Juga: Senyap, Wali Kota Banjarmasin Klaim Sudah Jatuhkan Sanksi untuk Dinkes
"Cuma buka dua jam. Kami yang mengungsi disini ratusan orangnya. Tidak cukup waktunya buat periksa," ucap Nurhayati (53), Warga Kel. Pemurus Luar, saat ditemui Smart FM, Rabu (20/01) siang.
Ia mengaku, sudah enam hari berada di pengungsian dan kondisi tubuh pun mulai dirasa sudah tidak karuan. Namun karena waktu pos kesehatan yang terbatas, Ia belum sempat memeriksa dan hanya minum obat penurun demam.
"Sudah beberapa ini tidak enak badan. Anak juga begitu. Sementara cuman minum obat paracetamol sama pakai minyak kayu putih," keluhnya.
Baca Juga: Ke Luar Kota Wajib Negatif, 5 Faskes di Banjarmasin Dapat Izin Rapid Test Antigen
Ketika awak media mencoba konfirmasi hal itu kepada Kepala Dinkes Banjarmasin, Machli Riyadi, sayangnya yang bersangkutan tidak mengangkat telepon, sampai berita ini diturunkan.
Selanjutnya, awak media pun mengkonfirmasi persoalan itu kepada Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah, Mukhyar, dan berjanji akan menjadi perhatian jajarannya.
Selain itu, Ia juga akan mengevaluasi Dinkes mengenai penanganannya terhadap warga terdampak banjir.
Baca Juga: Ke Luar Kota Wajib Negatif, 5 Faskes di Banjarmasin Dapat Izin Rapid Test Antigen
Kendati sebenarnya puskesmas tetap siaga untuk memberikan pelayanan kepada warga terdampak banjir.
"Akan kita evaluasi. Jika bisa diperpanjang waktunya akan kita perpanjang," tuntasnya.