Sonora.ID - Melonjaknya harga daging sapi disejumlah daerah, membuat para pedagang harus rela membuang dagangannya.
Salah satu pedagang di Pasar Kranji, Bekasi Barat, Rudi (34) mengatakan bahwa saat ini harga daging sapi melonjak drastis.
Menurut penuturannya saat ini harga daging sapi telah mencapai Rp. 120.000 per kilogram. Akibat harga yang terlalu tinggi, daya beli konsumen pun menurun.
Baca Juga: Presiden Sebutkan Sektor Industri yang Bertahan di Tengah Pandemi
Rudi mengatakan, lantaran sepinya pembeli banyak daging yang harus dibekukan karena tak laku. Namun, daging juga memiliki masa meski telah dibekukan, tak ingin terlalu rugi, terkadang daging tersebut dikonsumsi.
"Ini saya bungkusin. Ada yang saya bawa pulang, saya masak walau pun kondisi sudah enggak segar lagi," kata dia seperti dikutip daari Kompas.com.
Selain itu, Rudi mengaku sempat membuang beberapa kilogram daging sapi dagangannya, lantaran daging tersebut sudah rusak tidak layak untuk dijual.
Baca Juga: Presiden Jokowi Kaji Masukan Pengusaha untuk Vaksin Mandiri
Rudi mengatakan bahwa untuk menutupi kerugian, dirinya juga terkadang menjual daging sapi hingga menyentuh harga modal.
Dalam masa sulit ini Rudi mengaku, bahwa pelanggannya saat ini kebanyakan merupakan pedagang bakso atau pedagang yang membutuhkan daging mentah untuk diolah kembali.
"Kami pasrah saja, banyak-banyak bersyukur. Sekarang cuma layani langganan doang untuk habisin daging karena yang langganan kan juga buat dagang mereka, mereka butuh produk seperti jual bakso atau apa," kata Rudi.
Sebelumnya diberitakan, pedagang daging sapi di Jadetabek mogok berjualan selama tiga hari. Aksi mogok itu merupakan bentuk protes pedagang kepada pemerintah karena harga daging sapi yang melonjak.
Dengan tingginya harga daging sapi per kilogram, pedagang kesulitan menjualnya kepada masyarakat.
"Menghasilkan kesepakatan bahwa kami mogok berjualan daging, baik di pasar mau pun di rumah pemotongan hewan (RPH). Tujuannya, menuntut pemerintah segera mengantisipasi, memberi solusi konkret untuk para pedagang dan pihak RPH," kata Sekretaris Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI TB Mufti Bangkit Sanjaya, Selasa (19/1/2021).
Mufti mengatakan, lonjakan harga daging sudah dirasakan sejak empat bulan terakhir. Kenaikan harga itu diprediksi akan terus terjadi hingga April 2021.
Dengan aksi mogok ini, Mufti berharap pemerintah bisa mengendalikan harga daging agar pedagang tak terbebani.
Baca Juga: Presiden Sebutkan Sektor Industri yang Bertahan di Tengah Pandemi