Banjarmasin, Sonora.ID - Pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin kembali terpapar virus corona.
Kali ini, kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Banjarmasin, Machli Riyadi yang terkonfirmasi CoVID-19 dan sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Ulin.
Padahal yang bersangkutan, belum lama menerima vaksin CoVID-19 bersamaan dengan Wali Kota, Ibnu Sina dan pejabat lainnya.
Lantas, mengapa yang bersangkutan bisa tertular?
Baca Juga: Terkonfirmasi CoVID-19, Kadinkes Banjarmasin Sempat Hubungi Ibnu Sina, Begini Kondisinya Sekarang
Ketua Tim Pakar CoVID-19 dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dr Iwan Aflanie menjelaskan, dibutuhkan waktu satu sampai dua minggu bagi tubuh seseorang untuk membangun kekebalan setelah divaksin.
Itu artinya sangat mungkin seseorang yang sudah divaksin dapat tertular, meski dengan resiko yang lebih ringan.
"Tujuan vaksinasi itu sebenarnya bukan untuk menghindari tertular CoVID-19. Jadi orang yang sudah divaksin pun bisa tertular CoVID-19, dan kemungkinan tertularnya tetap sama dengan orang yang tidak divaksin. Hanya saja, karena orang yang divaksin ini kekebalannya lebih baik, maka gejalanya lebih ringan, dan tidak menyebabkan kematian," kata Iwan saat dihubungi Smart FM, Jum'at (22/01) siang.
Berdasarkan sejumlah penelitian, sulit untuk menentukan waktu keterpaparan. Seseorang dapat terkena virus sebelum divaksinasi dan menunjukkan gejala setelahnya. Oleh karena itu, Dr Iwan Aflanie menyarankan sebelum divaksin, orang tersebut harus dipastikan tidak terpapar covid terlebih dahulu.
"Vaksinasi hanya meningkatkan daya tahan tubuh. Jadi orang yang sudah divaksin pun masih mungkin terkena. Jadi menurut hemat saya, sebelum divaksin orang tersebut harus dipastikan dulu tidak tertular. Kalau dia kena virus lalu divaksin, akan jadi masalah," tambahnya.
Baca Juga: Banjir Mulai Surut, Pemko Banjarmasin Bersih-Bersih Bangunan di Atas Sungai
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran ULM itu mengatakan, cara terbaik untuk menghindari Covid-19 adalah dengan mematuhi protokol kesehatan, sesuai anjuran pemerintah.
"Sebenarnya tidak ada vaksin di dunia ini yang bisa 100% melindungi. Kalau untuk menghindari penularan, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhkan diri dari kerumunan," pungkasnya.