Sonora.ID - Dengan memanfaatkan limbah kayu, Nurfaisal Edy Nugroho seorang guru honorer SMA Negeri 1 Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sukses menyulapnya menjadi jam tangan kayu yang elegan dan modern.
Pria yang akrab disapa Faisal ini, membuat jam tangan kayu dengan desain klasik hingga modern, namun tak jarang mendapat pesanan sesuai selera pelanggan.
Menurut Faisal, Inovasi ini didapat ketika melihat sisa limbah kayu perajin mebel yang tak terpakai.
Ia pun mencoba membuat hingga menuai banyak pesanan dari pelanggan. Meski dibuat dari limbah, kualitas jam tangan tetap dijaga.
"Kami memanfaatkan limbah kebetulan di Subah ini banyak sekali limbah dari sisa-sisa mebelan dan bak truk, kemudian kami mecoba untuk mengolah menjadi sebuah karya jam tangan kayu,” tuturnya.
Untuk menghasilkan kualitas yang bagus, Faisal memilih limbah kayu tertentu yaitu limbah kayu jati, sonokeling, sawo, gelugu atau kayu pohon kelapa, dan kayu mepel. Sementara untuk mesin jam tangan diimpornya dari Jepang.
Baca Juga: Bambu Jadi Komoditas Potensial Kalsel untuk Hasil Hutan Bukan Kayu
“Awalnya memang dari kayu jati, kemudian ada permintaan mulai dari kayu mepel, sonokeling kemudian kami mengolah dari limbah lokal itu kayu gelugu,” upanya.
Proses membuat jam tangan kayu ini, diawali dengan mendesain dan mencetak kayu sesuai desain, kemudian mengamplasnya, mengecat, dan terakhir memasang mesin jam tersebut.
Jam tangan kayu ini dibandrol dengan harga Rp 250.000 hingga Rp 500.000 ribu rupiah, namun untuk pesanan khusus dibandrol dengan harga Rp 750.000 ribu rupiah.
Dalam sehari, Faisal dengan 6 orang karyawannya bisa memproduksi 5 buah jam tangan kayu. Selain itu, Faisal juga banyak mendapat pesanan dari kota-kota diluar pulau Jawa seperti NTT, Papua dan Bali.
Baca Juga: Pentingnya Survei Kebutuhan Pasar, Sebelum Membangun Bisnis Start Up