Sonora.ID – Janet Yellen resmi menjadi wanita pertama yang menjabat di posisi Menteri Keuangan Amerika Serikat, seperti yang dilansir dari Guardian, Senin (25/1/2021).
Berdasarkan Senat AS, Yellen menjadi wanita pertama yang menjabat posisi Menteri Keuangan AS.
Yellen sendiri pernah memimoun Bank Sentral AS sejak 2014 hingga 2018. Ia baru-baru ini mendapatkan dukungan bipartisan dari anggota Komite Keuangan Senat.
Baca Juga: Wakil Presiden AS, Kamala Harris Buat Heboh Army karena Follow BTS
Di posisi jabatannya saat ini, ia akan bertanggung jawab dalam memandu penanganan ekonomi di era pemerintahan Presiden Joe Biden.
Diketahui bahwa AS yang kini terdampak keras pandemi Covid-19 tengah berjuang untuk memulihkan ekonominya.
Mantan Ketua Federal Reserve dan ekonom terkenal itu disetujui oleh para Senat dengan suara 84-15.
Baca Juga: Lloyd Austin, Menhan Kulit Hitam Pertama yang Ditunjuk oleh Biden
Sebelumnya, Yellen menjalani sidang kongres pada 19 Januari dan telah disetujui dengan suara bulat oleh komite keuangan Senat dan juga didukung oleh semua mantan menteri keuangan yang masih hidup.
Yellen akan menghadapi tugas yang berat. Minggu lalu 900 ribu warga AS telah mengajukan tunjangan pengangguran, melebihi dari populasi San Fransisco dan empat kali jumlah klaim mingguan yang dibuat sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Seluruh bisnis di AS tutup selama lonjakan infeksi. AS juga melaporkan ada sekitar 188.000 kasus baru pada Kamis, dan hampir 4,000 orang meninggal setiap harinya, menurut laporan Universitas Johns Hopkins.
Yelle mengatakan bahwa penting untuk pemerintah agar 'bertindak besar' pada bantuan virus corona dan berpendapat sekarang bukan waktunya untuk mengkhawatirkan biaya dari beban utang yang lebih tinggi.
Baca Juga: Cetak Sejarah, Kamala Harris Jadi Wakil Presiden Wanita Pertama di AS
Tentunya mengatasi dampak corona ini menjadi priorita utama menurut Yellen, terutama dampak kerasnya yang tidak proporsional terhadap komunitas kulit berwarna..
Pekerja kulit hitam dan Latin masih mengalami tingkat pengangguran yang jauh lebih tinggi, yaitu 9,9 persen dan 9,3 persen, dibandingkan dengan pekerja kulit putih, 6 persen.
“Kami perlu memastikan bahwa orang-orang tidak kelaparan di Amerika, bahwa mereka dapat menyajikan makanan di atas meja, bahwa mereka tidak kehilangan rumah dan berakhir di jalan karena penggusuran,” kata Yellen.
Baca Juga: Biden Dilantik sebagai Presiden AS, Apa Dampaknya bagi Perekonomian Indonesia?
“Kita benar-benar perlu mengatasi segala penderitaan itu, dan saya pikir kita tidak boleh berkompromi dengannya.” Lanjut dia.