2. Tagatose
Tagatose adalah salah satu bentuk fruktosa yang 90 persen lebih manis dari sukrosa. Meski sedikit, buah-buahan seperti apel, jeruk, dan nanas mengandung tagatose alami.
Industri melirik zat ini bukan hanya sebagai pemanis tapi juga sebagai stabilizer rendah kalori dan penambah tekstur. Beberapa riset menunjukkan bahwa tagatose memiliki indeks glikemik rendah dan mampu membantu mengatasi kelebihan berat badan.
Sebagai informasi, indeks glikemik adalah kecepatan suatu jenis makanan meningkatkan kadar gula darah seseorang.
Gula tagatose cocok untuk penderita diabetes yang menjalankan diet rendah GI. Sayangnya, harga gula tagatose masih terhitung mahal.
Baca Juga: 4 Manfaat Diet Rendah Glikemik yang Jarang Diketahui Orang
3. Sukralosa
Sukralosa adalah pemanis buatan yang terbuat dari sukrosa. Menurut data dari lembaga makanan Administrasi Obat dan Makanan Amerika Serikat(FDA), sukralosa 600 kali lebih manis dari gula meja tapi mengandung sedikit kalori.
Sukralosa cukup populer sebagai pemanis makanan alternatif dan tersedia secara luas di pasaran. Beberapa produsen makanan sudah menggunakan sukralosa sebagai pemanisnya.
FDA menyarankan konsumsi sukralosa sebanyak 5 mg/berat badan per harinya. Mengonsumsi terlalu banyak gula berkaitan dengan obesitas yang berakhir dengan gangguan kesehatan.
Pemakaian pemanis alternatif ini juga tidak disarankan secara berlebihan. Seperti kebanyakan nutrisi, dosis konsumsi yang wajar adalah kuncinya.
Baca Juga: 9 Gejala Umum Kencing Manis yang Sering Diabaikan Penderitanya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Pemanis Alternatif Pengganti Gula",