Misalnya, Haseran Harun (63), salah seorang pedagang di Pasar Pekauman mengaku, sejak munculnya ritel - ritel modern penghasilannya tak seperti dulu lagi.
Apalagi, lokasinya juga berada tak berada jauh dari lokasi pasar tradisional tempatnya berjualan dan kerap banting harga serta menawarkan promo-promo.
"Yang biasanya Rp 500 sampai Rp 700 sehari, kini untuk Rp 200 ribu pun susah. Belum lagi, Covid-19 yang melanda. Saya berharap, Pemko bisa memikirkan matang-matang nasib para pedagang di pasar tradisional dan usaha kecil lainnya," tutupnya.
Baca Juga: Alasan Masih Banjir, Banjarmasin Hanya Jalankan PPKM Transisi