Sonora.ID – Dalam beberapa tahun terakhir, 'dark jokes' atau humor gelap sudah menjadi suatu fenomena yang cukup sering ditemui di jagad dunia maya di Tanah Air.
Humor gelap tersebut seakan-akan sudah menjadi tren, khususnya di platform Twitter. Mulai dari selebtwit hingga akun-akun anonim banyak bertebaran dengan ciri khas cuitan yang bernuansa 'gelap'.
Dark jokes sendiri kerap menuai pro-kontra di masyarakat. Pasalnya, topiknya selalu menyangkut hal-hal sensitif seperti kematian, bencana, hingga hal-hal yang tabu.
Baca Juga: 3 Zodiak yang Susah Diajak Bercanda, Sering Dipanggil 'Kanebo Kering'
Yang terbaru, sebuah akun anonim menjadikan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebagai meme. Warganet yang melihatnya pun mengecam tindakan akun tersebut kemudian beramai-ramai melaporkan akun tersebut.
Melansir dari Hai.grid.id, hal ini justru dipandang berbeda oleh akademisi Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, S. Kunto Adi Wibowo.
Menurutnya, munculnya dark jokes ini membantu akademisi dalam melakukan kajian komunikasi yang ada di masyarakat ini.
Baca Juga: 7 Manfaat Tertawa bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Mengencangkan Perut
Ia menurutkan, dark jokes menjadi suatu fenomena generasional. Artinya, hanya kelompok usia tertentu yang akan memahami candaan dalam dark jokes.
"Mungkin ini humornya zaman anak-anak muda. Saya gak bisa ketawa kalau ada dark jokes. Demikian halnya orang tua saya tidak bisa ketawa kalau ada satire jokes di zaman saya," ujar Kunto.
Jika dikaitkan dengan teori humor dalam komunikasi, Kunto menjelaskan humor bisa terjadi saat ada celah antara situasi yang sebenarnya dan bahan yang dijadikan candaan. Celah ini bisa bersifat reflektif, bisa pula merendahkan.
"Gap itu yang membuat kita ketawa," kata Kunto.
Namun sebagai seorang akademisi, Kunto belum bisa menilai apakah dark jokes merupakan candaan yang layak atau nggak layak.
Baca Juga: Jangan Lupa Bahagia, Tertawa 15 Menit Bisa Membakar Kalori Sebanyak…
Sebab, mesti ada kajian terlebih dahulu terkait dark jokes lebih dalam.
"Kita harus pending adjust, sebenarnya ada apa di balik dark jokes. Apakah semata merendahkan orang supaya kita merasa lebih baik atau nyaman, ataukah ada semacam refleksi terkait dengan society," jelasnya.
Karena itu ia berpendapat jika dark jokes bisa menjadi kajian baru bagi para ilmuwan. Apalagi, saat ini referensi ilmiah mengenai humor ini masih belum banyak.
Baca Juga: 3 Zodiak Ini Dikenal Sebagai Pasangan yang Suka Bercanda dan Humoris
Misalnya, mengenai motif apa yang digunakan pada humor ini, refleksi apa yang ingin disampaikan, hingga bagaimana tanda-tanda atau semiotik yang dimainkan di dark jokes.
Namun di luar pro-kontra dark jokes, Kunto mengatakan jika media sosial pada prinsipnya bersifat demokratis.
Demokrasi inilah yang nggak diimbangi dengan aturan yang membatasi. Akibatnya, hal ini yang mendorong orang bebas mengutarakan berbagai pendapat di media sosial.
"Bahkan mau tweet war kayak apapun, ya silakan," pungkas Kunto.
Nah, buat kalian yang biasa nge-jokes di media sosial, tetap hati-hati di internet ya!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dark Jokes" Bisa Dikaji Secara Ilmiah, Begini Kata Akademisi Unpad" dan
Hai.grid.id dengan judul "Awas Gelap! Tanggapi Fenomena Dark Jokes, Begini Pendapat Akademisi"