9 Penyebab Vagina Alami Lecet Usai Melakukan Hubungan Intim

27 Januari 2021 19:00 WIB
Illustrasi Vagina
Illustrasi Vagina ( Freepict.com)

Sonora.ID - Beberapa wanita mengeluhkan rasa sakit usai melakukan hubungan intim bersama dengan pasangan. Padahal seharusnya saat berhubungan intim wanita tidak akan merasakan sakit.

Jika Anda adalah salah satu yang mengalami rasa sakit saat bercinta, maka perlu mengetahui penyebabnya agar segera dilakukan tindakan.

Menurut dokter umum Dr Jane Leonard seperti dilansir dari Women's Health via Kompas.com, kebanyakan masalah vagina lecet yang dialami perempuan adalah karena adanya gesekan ketika penetrasi.

Baca Juga: Waspada Infeksi Jamur Pada Miss V, Ini Gejala dan Juga Penyebabnya

Jika penyebab nyeri dikarenakan lantaran penetrasi yang kurang tepat, ada baiknya Anda dan pasangan untuk mendiskusikan masalah ini.

Dr Jane Leonard menuturkan apabila perempuan tersebut sudah memiliki masalah kulit sebelumnya, rasa nyeri yang dirasakan bisa lebih parah.

Selain terkait penetrasi, ada beberapa hal lain yang memicu terjadinya nyeri bahkan lecet pada vagina wanita, berikut beberapa kemungkinannya:

Baca Juga: Alami Masalah Kulit Area Selangkangan Gelap, Ini Cara Mengatasinya!

1. Kurang lubrikasi

Salah satu hal yang menyebabnya wanita merasakan lecet pada bagian vagina adalah karena kurang terangsang. Menurut Healthline, ketika seorang perempuan terangsang, tubuh akan melepaskan pelumas alami (cairan lubrikasi) yang dapat memperlancar penetrasi.

Namun, sesekali lubrikasi alami saja tidak cukup, pasangan laki-laki harus benar benar memastikan bahwa sang wanita telah cukup lubrikasi.

Jika perempuan tersebut tidak cukup terangsang atau sang pria justru terburu-buru untuk melakukan penetrasi sebelum pemanasan (foreplay) maka peluang terjadinya gesekan bisa lebih besar.

Gesekan itulah yang bisa menyebabkan robekan mikro pada vagina, dan memicu sakit dan rasa tidak nyaman. Pada beberapa kasus, kondisi ini juga bisa memicu infeksi.

Baca Juga: Wanita Wajib Tau, 5 Cara Ini Dapat Mengatasi Vagina Yang Kering

2. Vaginismus

Vaginismus bisa menyebabkan penetrasi menjadi lebih sulit dan menimbulkan rasa sakit selama atau sesudah berhubungan intim.

Hal ini disebabkan lantaran kondisi di mana otot antara lubang vagina dan anus menegang tanpa disengaja.

Jika masalah vaginismus yang menjadi penyebab vagina Anda merasakan sakit usai berhubungan intim maka tindakan yang harus Anda lakukan antara lain terapi fisik, biofeedback, dilator vagina, hingga psikoterapi perilaku.

Baca Juga: Apa Benar Wanita Tetap Bisa Hamil Walaupun Sperma Dikeluarkan di Luar?

3. Pengaruh obat-obatan

Alat kontrasepsi, misalnya, dapat menekan kadar hormon alami. Kondisi itu menyebabkan jaringan di vagina menjadi lebih tipis dan lebih kering.

Jika ini adalah penyebab nyeri yang kamu rasakan, cobalah melakukan foreplay lebih lama atau menggunakan lebih banyak pelumas agar tidak mengalami rasa sakit akibat gesekan setelah berhubungan intim.

Baca Juga: Apakah Normal Kentut yang Keluar dari Vagina? Ini Jawaban Dokter

4. Vaginitis

Vaginitis adalah infeksi bakteri atau jamur yang menyebabkan peradangan pada vagina. Gejala lainnya yang mungkin muncul selain nyeri adalah keluarnya cairan berbau dan rasa gatal.

Untuk infeksi bakteri, dokter kemungkinan akan meresepkan antibiotik, sementara untuk infeksi jamur, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur.

Banyak perempuan tidak datang ke dokter dengan gejala vaginitis. Dalam beberapa kasus, mereka baru akan mengetahui kondisi infeksi setelah melakukan pemeriksaan ginekologi rutin.

Baca Juga: 4 Fakta Mengejutkan Soal Mentruasi yang Tak Banyak Wanita Tahu

5. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK bisa menyebabkan lebih dari sekadar rasa sakit ketika buang air kecil, tetapi juga bisa menyebabkan rasa sakit pada vagina atau area panggul.

Jika kamu mengalami ISK ketika berhubungan intim, kamu lebih mungkin mengalami iritasi dan peradangan tambahan.

Baca Juga: Apa Benar Wanita Tetap Bisa Hamil Walaupun Sperma Dikeluarkan di Luar?

6. Alergi kondom, atu Pelumas

Reaksi alergi terhadap kondom lateks, pelumas atau produk lainnya yang digunakan ketika berhubungan intim juga bisa menyebabkan vagina lecet, sekaligus iritasi organ intim di area vulva.

Alergi lateks lebih umum daripada yang kita kira. Untuk mengetahui apakah kamu memiliki alergi terhadap lateks, cobalah berkonsultasi dengan dokter.

Baca Juga: Awas Sering Kentut dari Vagina Bisa Jadi Pertanda Anda Mengalami Fistula Vagina, Berikut Gejala Lainnya

7. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Nyeri vagina saat berhubungan intim juga mungkin merupakan gejala pertama IMS, seperti klamidia, gonore atau herpes genital.

Jika kamu belum pernah melakukan pemeriksaan, pertimbangkan untuk melakukan screening IMS untuk mencegah kemungkinan infeksi.

Jika pasanganmu juga belum pernah melakukannya, mintalah dia untuk melakukan tes serupa.

Baca Juga: 4 Fakta Mengejutkan Soal Mentruasi yang Tak Banyak Wanita Tahu

8. Menopause

Kondisi vagina yang kering bisa saja bukan disebabkan oleh kurangnya lubrikasi, tetapi karena perempuan sudah memasuki masa menopause.

Sesaat sebelum dan selama menopause, tingkat hormon di tubuh perempuan akan berubah secara drastis.

Dengan hormon estrogen yang lebih minim, tubuh akan lebih sedikit memproduksi pelumas alami.

Selain itu, jaringan pada vagina juga menjadi lebih kering dan tipis. Kondisi itu akan membuat penetrasi terasa lebih tidak nyaman dan menyakitkan.

Selain menopause, kondisi lainnya yang menyebabkan perubahan hormon juga saat kehamilan.

Jika penyebab masalah nyeri yang kamu rasakan adalah karena perubahan hormon, maka salah satu solusinya adalah menggunakan lebih banyak pelumas ketika berhubungan. 

Baca Juga: Apakah Normal Kentut yang Keluar dari Vagina? Ini Jawaban Dokter

9. Seks yang terlalu kasar

Jika penetrasi yang dilakukan terlalu kasar, perempuan juga bisa saja mengalami lecet, nyeri dan rasa tidak nyaman, baik pada vagina maupun sekitar vulva.

Gesekan dan tekanan lebih bisa menggesek jaringan yang sensitif di organ intim. Jika pasangan menggunakan jari, mainan seks atau objek lainnya selama aktivitas seks, rasa nyeri yang dirasakan mungkin akan lebih besar.

Jika memang akan menggunakan mainan seks, mungkin kamu perlu menggunakan pelumas ekstra untuk mengurangi gesekan.

Namun, ini juga bergantung pada material mainannya. Penggunaan mainan seks yang tidak tepat juga bisa menyebabkan vagina lecet setelah aktivitas seksual.

Baca Juga: Kurangi Penggunaan Produk Pembersih Vagina, Ahli : Dapat Merusak PH Miss V

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Sepelekan, Vagina Lecet Usai Bercinta Mungkin karena 9 Hal Ini",

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm