Sonora.ID - Hampir 90 tahun yang lalu, seorang psikolog mengusulkan bahwa urutan kelahiran dapat berdampak pada orang seperti apa seorang anak. Gagasan itu tertanam dalam budaya populer.
Orang tua cenderung membiarkan segala sesuatunya berlalu begitu anak terakhir lahir, mereka tidak gugup. Akibatnya, anak bungsu biasanya lebih sering manja daripada saudara mereka.
Berikut adalah beberapa teori tentang karakter anak bungsu dan mengapa menjadi yang terakhir dapat membuat anak menjadi 'manja' dalam jangka panjang.
Baca Juga: 5 Kepribadian Anak Pertama yang Tidak Banyak Diketahui Orang
1. Lebih sensitif
Anak terakhir biasanya cenderung diperlakukan secara protektif oleh orang tua. Hal ini membuat mereka tumbuh menjadi pribadi yang relatif lebih lembut dibandingkan kakak-kakaknya.
Mereka sangat sensitif, mudah terluka, mudah tersinggung, dan mudah trenyuh pula. Bagi orang luar, mereka mungkin terlihat kurang 'tahan banting' jika dibandingkan kakak-kakaknya.
2. Manja
Anak bungsu dalam keluarga biasanya adalah pemikat dan manipulator. Mereka senang mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Anak bungsu juga cenderung diperlakukan sebagai anak kecil. Hal ini kerap berakibat negatif saat mereka tumbuh dewasa.
Pasalnya orang-orang di sekitar juga sulit mempercayai kalau mereka bisa membuat keputusan secara matang dan bertindak dengan rasa tanggung jawab.
3. Egois
Terbiasa menjadi pusat perhatian membuat mereka sedikit egois. Mereka selalu ingin menjadi pusat perhatian keluarga dan cenderung mendahulukan perasaan dan kepentingan sendiri daripada orang-orang di sekitar.
Baca Juga: 5 Kepribadian Pria Bisa Terungkap dari Caranya Menyetir Mobil
4. Santai
Ada kakak dan orang tua yang selalu mengurus dan mendikte kadang membuat anak bungsu jadi santai. Mereka biasanya tidak terlalu teratur dalam menyimpan barang, tidak mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, atau kurang punya ambisi.