Sonora.ID - Beberapa hari belakangan ini, sebuah foto viral di media sosial dengan keterangan cerita yang melengkapi foto tersebut.
Hal ini berawal dari pemilik akun Instagram @soniarizkikarai yang kehilangan kucingnya dan mendapati ada oknum yang memasukkan kucing ke dalam karung.
Setelah ditelusuri ternyata orang tersebut memang mengumpulkan kucing, membunuh, memotong, dan menjual daging kucing tersebut dengan harga Rp 70 ribu per kilonya.
Baca Juga: Diduga Keracunan, 6 Kucing Piaraan Mati Mendadak, Pemilik Lapor Pihak Berwajib
Mendengar kasus yang terjadi di Medan tersebut, sebuah organisasi pencinta satwa, Natha Satwa Nusantara atau NSN menyatakan bahwa hal ini sudah menjadi rahasia umum.
Dikutip dari Tribunnews.com, pernyataan tersebut dilontarkan langsung oleh Direktur Operasional NSN, Anisa Ratna, bahwa selama ini masyarakat sekitar juga sudah mengetahui adanya kegiatan penjagalan kucing tersebut.
Namun, Anisa menyatakan, masyarakat takut untuk angkat suara karena mendapatkan ancaman dari pihak yang menjual kucing-kucing tersebut.
Baca Juga: Tahukah Anda, Seekor Kucing Ternyata Bisa Bermimpi Juga, Lho!
“Penjualan daging kucing sudah bukan rahasia lagi di Medan, tapi banyak masyarakat yang takut angkat suara. Mereka takut diancam sama pedagangnya, takut dianggap tidak menghormati tradisi,” ungkapnya menjelaskan.
Anisa sendiri kerap kali mendapatkan laporan dari berbagai pihak terkait dengan penjagalan hewan, termasuk kucing dan anjing.
“Banyak yang melaporkan. Kemarin saat kita up soal kasus Tayo (nama kucing yang ditemukan dijagal), banyak warga Medan yang bersuara, mereka ketakuta peliharaan mereka dicuri,” sambungnya.
Baca Juga: Viral Surat Keberatan Eiger karena Video Review Produknya Kurang Bagus, Begini Klarifikasinya!
Saat ini, Anisa merasa lebih lega karena banyak pihak yang sudah berani angkat suara membongkar penjagalan yang sudah menjadi rahasia umum tersebut.
Pihaknya berharap bukan hanya polisi yang turun tangan, tetapi juga pihak Kementerian Pertanian untuk berusaha menutup Rumah Penjagalan Hewan (RPH).
“Harapan kami semua pihak terkait turut tangan menindaki ini. Bukan hanya polisi saja, tetapi Kementerian Pertanian juga turut serta menutup RPH dan lapak penjual daging anjing dan kucing,” tambahnya berharap.
Baca Juga: Viral Buku Induk Sekolah yang Ungkap Kapolri Sebagai Anak Perwira AU