Palembang, Sonora.ID - Selama dua dekade terakhir jumlah bayi dan anak-anak di Sumatera Selatan mengalami penurunan.
Catatan ini berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik dari hasil sensus 2020 yang digelar beberapa waktu lalu.
“Berdasarkan data BPS dari hasil sensus 2020, persentase penduduk usia 0-14 tahun adalah 24,7 persen dari total penduduk Sumsel,” ungkap Kepala BPS Provinsi Sumsel Endang Tri Wahyuningsih.
Baca Juga: Tahun ini, Rangkaian Perayaan Cap Go Meh di Palembang Ditiadakan
Ia mengatakan, jumlah penduduk Sumsel kurang lebih 8,5 juta jiwa, yang didominasi penduduk usia produktif 15-64 tahun.
“Semakin kesini jumlah anak-anak dan balita usia 0-14 tahun di Sumsel semakin turun dibandingkan dua sensus terakhir. Melihat hasil ini tentu kita harap program BKKBN dua anak lebih baik memang berjalan lancar,” ujarnya.
Pada sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan persentase penduduk usia 0-14 tahun adalah 35,51 persen kemudian turun lagi di sensus penduduk tahun 2010 yakni 30,25 persen.
Baca Juga: DPP-KB Kota Palembang Sebut Alat Kontrasepsi IUD Paling Digemari
Sementara untuk penduduk usia produktif 15-64 tahun di Sumsel mengalami kenaikan, persentasenya mencapai 70,06 persen dari sensus sebelumnya 65,68 persen.
Setiap 10 tahun sekali usia produktif terus meningkat jumlahnya. Ini PR bagi kita kalau SDM ini dikelola dengan baik, maka kita punya potensi yang bagus dalam menghadapi bonus demografi,” jelasnya.
Sementara itu jumlah penduduk non produktif mengalami peningkatan menjadi 5,24 persen dari yang sebelumnya 3,2 persen.
“Jumlah penduduk Sumsel berusia 65 tahun ke atas meningkat dari dua dekade terakhir dari 3,2 persen (2000), 4,07 (2010), dan 5,24 persen (2020),” tutupnya.
Baca Juga: Hari Ini, Gubernur Sumsel Jalani Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua