Menurut Rhorom benda langit berupa meteor yang jatuh, khususnya yang memiliki ukuran lebih dari 1 meter (acoustic bolide) bisa masuk ke atmosfer bagian bawah dan menghasilkan dentuman atau yang disebut dengan sonic boom.
Meteor dengan ukuran ini diperkirakan jatuh ke Bumi sekitar 10 kali dalam satu tahun, tetapi akan trfragmentasi atau mengalami pecah.
"Semakin besar ukuran meteor, semakin sedikit jumlahnya dan semakin jarang pula menimpa Bumi," ujar Rhorom.
Ia mencontohkan, meteor yang jatuh dan menimbulkan suara dentuman di Bone pada 2009 diperkirakan berukuran sekitar 20 meter.
Meteor seperti itu jatuh ke Bumi dalam kurun waktu 100 tahun sekali. Peristiwa seperti ini bisa terjadi di belahan Bumi bagian mana pun, tidak selalu di Indonesia.
Dan sebesar apa pun ukuran asli meteor tersebut, saat mendekati Bumi ukurannya sudah jauh terreduksi dan menyisakan sekian persen ukuran serta massa aslinya saja.
Baca Juga: Suara Dentuman Misterius Hingga Jakarta, Mbah Mijan: Merinding Parah..
Sementara di lain pihak, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyakini bahwa dentuman tersebut terjadi lantaran gempa atau pergerakan tanah di Indonesia.
Hal ini disebutkan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono saat dihubungi terpisah, Jumat (29/1/2021) petang.
"Iya gempa bisa memicu suara dentuman kalau gempa yang terjadi hiposenternya sangat dangkal, dekat permukaan sumbernya. Bisa keluar dentuman bahkan lightning, pancaran cahaya kilat," kata Daryono.
Selain itu, dentuman juga bisa muncul akibat adanya gerakan tanah berupa rayapan cepat di bawah permukaan Bumi yang disebabkan oleh gempa.
Terakhir, dentuman terkait gempa bumi disebut Daryono bisa muncul ketika ada asosiasi dengan aktivitas sesar.
"Dalam hal ini ada mekanisme dislokasi batuan yang berlangsung sangat cepat hingga timbul suara dentuman. Apalagi jika terjadinya deformasi batuan dekat dengan kawasan lembah dan ngarai yang curam dan berrongga sehingga memungkinkan pukulan gelombang seismik bergema menimbulkan resonansi," jelas dia.
Baca Juga: Heboh Suara Dentuman Dini Hari, PVMBG: Bukan dari Anak Krakatau