Makassar, Sonora.ID - Wali Kota Makassar terpilih, Danny Pomanto memperkenalkan jajaran tim transisi bentukannya. Terdiri dari sejumlah pakar dengan latar belakang ilmu yang berbeda. Berasal dari sejumlah perguruan tinggi.

Ada juga politisi. Posisi ketua tim transisi dipercayakan Prof Yusran Jusuf, mantan Pj Wali Kota Makassar.

Selanjutnya di posisi anggota ada pakar hukum tata negara universitas hasanuddin Prof Aminuddin Ilmar, Naidah ahli tata ruang dari Universitas Muslim Indonesia.

Baca Juga: Naikkan Angka Kesembuhan Pasien Covid, Pertamina Group Serentak Donor Plasma Konvalesen di 8 Kota

Selanjutnya dari Universitas Negeri Makassar, Anwar. Dari politisi ada Iqbal Djalil, mantan legislator DPRD Makassar.

Tim transisi ini bertugas mempersiapkan transisi pemerintahan dari yang selama ini dijabat Pj Wali Kota ke Danny Pomanto-Fatma Rusdi.

Sehingga ketika dilantik jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, paslon pemenang pilkada itu sudah siap dan memiliki konsep dalam menjalankan pemerintahan.

 Baca Juga: Tolak Bertemu Tim Transisi, Danny Anggap Pj Wali Kota Makassar Otoriter

"Ini butuh persiapan dan butuh orang yg expert di bidangnya, masa pertama adalah masa sebelum saya dilantik," kata Danny saat ditemui usai rapat perdana bersama tim transisi di kediaman pribadinya, jalan amirullah, Senin (1/2/2021).

Tugas lainnya yaitu melakukan transformasi visi-misi dan program strategis paslon Danny-Fatma. Kemudian merumuskan dan  ke SKPD terkait.

"Tadi kita bicara, satu-satu ini program yg disampaikan, bahwa saya memohon bantuan teman untuk mentransformasi menuju ke actionnya,"

"Misalnya, soal revolusi pendidikan semua orang harus sekolah. Itu dicari tahu, berapa SKPD yang harus terlibat di situ, leadingnya siapa? Kapasitas organisasi apa yang bisa menjalankan ini barang," jelasnya

Kerja tim transisi tetap berlanjut setelah Danny-Fatma dilantik. Mereka bertugas mempersiapkan kabinet definitif.

Selain itu mengevaluasi semua kebijakan Pj Wali Kota sebelumnya, mulai dari Iqbal Suhaeb hingga Rudy Djamaluddin.

Baca Juga: Tak Harus Serentak, DPRD Makassar Harap Pelantikan Danny-Fatma Dipercepat

"Maka pada fase ini, tim transisi mengevaluasi semua kebijakan Pj, mulai dari Iqbal, dengan Pak Rudy ini dievaluasi, apa yang dilanjutkan, apa yang dihapus, seperti yang beliau (Rudy) sampaikan, hapus saja di (APBD) perubahan," katanya

"Tetapi tidak sesederhana itu, karena kita selalu bergerak dengan konsep, tidak dengan bahasa Makassar, yaitu kajili-jili, itu tidak ada. Saya tidak mau melanjutkan kajilijili itu. Harus butuh akademik, ada alasannya dan ada expertnya," sambungnya.

Danny menambahkan setelah kabinet berjalan, tim transisi akan memonitoring seluruh konsep program yang berjalan.

"Fase ketiga setelah kabinet berjalan, dia monitoring seluruh perjalanan dan ini pertahun, jadi bisa diganti, bisa tetap, tergantung nanti bagaimana evaluasinya," tutupnya.

Baca Juga: Kunjungan Wisman ke Sulsel Anjlok Hampir 80 persen di 2020