"Kalau dihitung-hitung, di sini yang memiliki kartu hampir 500 orang. Semoga ke depan, Pemko Bisa kembali menggelar operasi pasar elpiji 3 kilogram ini. Mengingat ini merupakan harapan dari masyarakat," tutupnya.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Perdagangan Disperdagin, Ichrom Muftezar saat menyaksikan operasi pasar tersebut mengatakan, bahwa kelangkaan gas elpiji 3 kilogram, dipicu lantaran akses distribusi sempat terhambat banjir.
Maka dari itu, pihaknya pun menggelar operasi pasar di delapan titik, yang terbagi di empat Kecamatan. Yakni Kecamatan Banjarmasin Timur, Selatan, Utara dan Kecamatan Banjarmasin Tengah.
Baca Juga: Sempat Kembali ke Rumah, Warga Banjarmasin Mengungsi Lagi Karena Sungai Pasang
"Empat Kecamatan itulah yang paling terdampak dari langkanya keberadaan gas elpiji 3 kilogram. Bahkan dari laporan yang kami dapatkan, harga malah sempat melambung naik menjadi Rp 60 ribu," tuturnya.
Kendati demikian, Tezar tidak menampik, bahwa jumlah yang didistribusikan belum mampu mengakomodir permintaan seluruh warga.
Sehingga sasaran dari operasi pasar adalah warga yang benar-benar tidak mampu, yang data penerimanya diambil dari data Dinas Sosial.
"Bila diperlukan lagi, akan kami usulkan ke Pertamina. Kami harap kawan-kawan di Kelurahan juga bisa memverifikasi orang-orang yang menerima. Jangan sampai orang-orang yang sudah dapat, menerima lagi nantinya," tutupnya.