Banjarmasin, Sonora.ID - Menindaklanjuti keluhan warga terhadap melambungnya harga elpiji 3 Kg sejak banjir melanda, Pemko Banjarmasin melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), menggelar operasi pasar.
Meskipun sebenarnya, operasi pasar yang dilakukan belum mampu mengakomodir harapan seluruh masyarakat, lantaran setiap RT hanya kebagian jatah sepuluh gas elpiji, untuk sepuluh warga.
"Kalau seperti ini, kasihan warga yang benar-benar membutuhkan," ucap Rahmat, warga Sungai Jingah, yang saat itu memperhatikan berlangsungnya operasi di kantor Kelurahan, Senin (01/02) siang.
Baca Juga: Terbantu Saat Salurkan Bantuan, FKD KG Banjarmasin Sowan ke Dandim 1007/Bjm
Sementara itu, Jainuddin, Lurah Sungai Jingah mengklaim, bahwa sudah mendata warganya yang benar-benar berhak mendapatkan gas elpiji bersubsidi tersebut, yaitu warga yang tidak mampu atau pemegang kartu dari Pemko.
"Jumlah total gas elpiji 3 kilogram yang disalurkan sebanyak 280 tabung. Disini ada 28 RT. Jadi satu RT hanya dapat jatah 10 tabung. Ini memang tidak mencukupi target keseluruhan warga," ungkapnya saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin.
Kesempatan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram bakal diberikan kepada warga lain yang tidak memiliki kartu, apabila RT yang ditunjuk tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh pihaknya. Kartu elpiji diberikan, sebagai upaya pemerataan pembagian elpiji.
"Kalau dihitung-hitung, di sini yang memiliki kartu hampir 500 orang. Semoga ke depan, Pemko Bisa kembali menggelar operasi pasar elpiji 3 kilogram ini. Mengingat ini merupakan harapan dari masyarakat," tutupnya.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Perdagangan Disperdagin, Ichrom Muftezar saat menyaksikan operasi pasar tersebut mengatakan, bahwa kelangkaan gas elpiji 3 kilogram, dipicu lantaran akses distribusi sempat terhambat banjir.
Maka dari itu, pihaknya pun menggelar operasi pasar di delapan titik, yang terbagi di empat Kecamatan. Yakni Kecamatan Banjarmasin Timur, Selatan, Utara dan Kecamatan Banjarmasin Tengah.
Baca Juga: Sempat Kembali ke Rumah, Warga Banjarmasin Mengungsi Lagi Karena Sungai Pasang
"Empat Kecamatan itulah yang paling terdampak dari langkanya keberadaan gas elpiji 3 kilogram. Bahkan dari laporan yang kami dapatkan, harga malah sempat melambung naik menjadi Rp 60 ribu," tuturnya.
Kendati demikian, Tezar tidak menampik, bahwa jumlah yang didistribusikan belum mampu mengakomodir permintaan seluruh warga.
Sehingga sasaran dari operasi pasar adalah warga yang benar-benar tidak mampu, yang data penerimanya diambil dari data Dinas Sosial.
"Bila diperlukan lagi, akan kami usulkan ke Pertamina. Kami harap kawan-kawan di Kelurahan juga bisa memverifikasi orang-orang yang menerima. Jangan sampai orang-orang yang sudah dapat, menerima lagi nantinya," tutupnya.