"Sudah sejak tahun 80-an. Bekerja tidak Pegawai bukan, jadi usaha ini untuk menyambung hidup. Tidak cuman gara-gara bangunan ku saja, yang namanya banjir besar gimana lagi," ungkapnya.
Hal senada juga dilakukan, Muhammad Saleh (58), warga komplek Pandu, yang juga turut membongkar sebagian bangunan dapurnya karena melewati siring sungai pandu.
"Menghargai Pemerintah. Karena melewati badan sungai kita bongkar sekitar 3 meter," ujarnya.
Sementara itu, Siti Rogayah, Ketua RT. 16 Komplek Pandu, Gang Rahmat Sepakat, Kel. Kebun Bunga mengaku, sebenarnya sudah lama mengingatkan warga, terutama Nasrullah untuk membongkar bangunan tersebut.
Baca Juga: Ingin Bentuk KUBE, Warga Pulau Laut Sampaikan Aspirasi ke Bang Dhin
Mengingat hampir 20 meter dari badan sungai Pandu, tertutup oleh bangunan yang bersangkutan, bahkan di cor dengan semen. Hingga akhirnya menyumbat saluran sungai dan menyebabkan banjir.
"Sudah lama tapi kami tidak berani menegur. Setelah diperingatkan Camat dan Pihak Polda akhirnya bersedia membongkar bangunan itu. Kebetulan momennya juga tepat," tuturnya.
Ia berharap, dengan adanya pembongkaran ini, aliran air di sungai pandu bisa lebih lancar. Dan setelahnya tidak ada lagi warga yang mendirikan bangunan melewati siring atau bahkan badan menutup badan sungai.
"Semoga ada pengawasan setelanya, agar tidak ada lagi yang membangun," harapnya.
Baca Juga: Sidang Lanjutan MK, Tim BirinMu Beberkan Sejumlah Bantahan Gugatan