4. Malas Begerak
Tidak banyak bergerak dapat menyebabkan penurunan signifikan jumlah kalori yang Anda bakar setiap hari.
Sebuah studi menemukan bahwa jumlah NEAT yang tinggi dapat membakar hingga 2.000 kalori tambahan per hari. Namun, peningkatan dramatis seperti itu tidak realistis bagi kebanyakan orang.
Studi lain mencatat bahwa menonton TV sambil duduk membakar kalori rata-rata 8 persen lebih sedikit daripada mengetik sambil duduk dan 16 persen lebih sedikit kalori daripada berdiri.
Baca Juga: Kenapa Sih Vaksinasi Itu Penting? dr. Santi: Ada 2 Tujuannya
5. Kurang tidur
Merangkum WebMD via Kompas.com, tidur sangat penting untuk kesehatan yang baik. Tidur lebih sedikit dari yang dibutuhkan bahkan dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan depresi.
Adapun takaran tidur yang baik menurut sejumlah ahli adalah antara 7-8 jam perhari.
Beberapa penelitian mencatat bahwa kurang tidur juga dapat menurunkan tingkat metabolisme Anda dan meningkatkan kemungkinan kenaikan berat badan.
Sebuah studi menemukan bahwa orang dewasa sehat yang tidur 4 jam per malam selama 5 malam berturut-turut mengalami penurunan rata-rata 2,6 persen dalam tingkat metabolisme istirahat.
Tingkat metabolisme mereka kembali normal setelah 12 jam tidur tanpa gangguan.
6. Kurang latihan kekuatan
Berolahraga dengan beban adalah strategi yang bagus untuk menjaga agar metabolisme Anda tidak melambat.
Latihan kekuatan telah terbukti dapat meningkatkan laju metabolisme. Salah satu latihan kekuatan ringan yang dapat Anda lakukan adalah mengangkat dumble atau scoutjump.
Bahkan, olahraga latihan kekuatan dalam jumlah minimal tampaknya meningkatkan pengeluaran energi.
Dalam studi 6 bulan, orang yang melakukan latihan kekuatan selama 11 menit per hari, 3 hari seminggu, mengalami peningkatan 7,4 persen dalam tingkat metabolisme istirahat dan membakar rata-rata 125 kalori ekstra per hari.
Sebaliknya, tidak melakukan latihan kekuatan apa pun dapat menyebabkan laju metabolisme Anda menurun, terutama selama penurunan berat badan dan penuaan.
Baca Juga: Kenali Long Hauler Covid-19, Gejala yang Tak Kunjung Sembuh dari Pasien