Sonora.ID - Memberikan kritik dan imbauan keras kepada beberapa pihak, nama dokter Tirta Mandira Hudhi atau yang sering disapa dr. Tirta mulai dikenal sejak pandemi Covid-19 ini.
Dirinya memang sering memberikan masukan kepada pemerintah dan puhak-pihak ternama untuk lebih peka dengan virus corona yang melanda Indonesia dan dunia.
Dalam perbincangan bersama dengan Rosi dalam program ‘Kamar Rosi’, dr. Tirta menyatakan bahwa menurutnya saat ini kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 20 juta, tetapi Indonesia tidak bisa melacak hal tersebut.
Baca Juga: Saling Tegur di Media Sosial, dr. Tirta Beri Saran untuk Melly Goeslaw
“Itu lah pusingnya Pak Presiden. Pak Presiden kan urusannya banyak, bawahannya juga bingung lacak gimana. Kalau saya jadi Presiden saya juga pusing,” ungkap dr. Tirta dikutip dari Kompas.TV.
Bagaimana tidak pusing? Virus corona ini bisa jadi sudah menyebar ke daerah, ketika mau ambil keputusan lockdown itu akan menghancurkan saham, tetapi kalau tidak di-lockdown kasus akan bertambah banyak.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Tirta menjelaskan ada 3 hal yang akan dilakukannya jika ia menjadi pemimpin atau presiden.
Baca Juga: Kritik Anak Presiden, dr. Tirta: Saya Gak Takut, Lha Emang Salah
Mengaktifkan darurat Covid-19 di tiap kampung
“Mengaktifkan langsung darurat Covid di tiap kampong, seperti zaman dulu darurat malaria, darurat polio, dan darurat KB. Jadi setiap relawan kader kesehatan di posyandu, kalau bisa melaporkan 1.000 tracing kita kasih insentif relawan tracing per desa,” jelasnya.
Mengirimkan mahasiswa KKN
6.000 Mahasiswa KKN dikirimkan ke luar jawa untuk memberikan edukasi kepada warga terkait bahaya dan langkah pencegahan Covid-19.
“Tidak perlu 3 bulan. Satu bulan KKN, nilai A, 3 SKS, 3 target,” sambungnya.
Baca Juga: dr Tirta Kritik Acara Pernikahan Putri Habib Rizieq Yang Undang 10.000 Tamu di Masa Pandemi Covid-19
Sistem informasi 1 pintu
Daerah 3T yaitu terpencil, terluar, terisolasi, harus lakukan PCR Swab.
Beriringan dengan itu, adanya sistem informasi satu pintu atau terintegrasi, dengan cara scan seperti yang saat ini berlaku di bandara.
“Inggris itu pakai satu aplikasi, nanti dia tiap bulan melapor ke Dinkes. ‘Eh kamu udah ke 17 kota nih, kayaknya kamu harus isoman deh’, itulah kenapa Inggris disiplin banget,” jelasnya.
Baca Juga: Foto dr Tirta di Holywings Viral, Reza 'Arap': Masker Mah Gimmick