Ketersediaan bahan makanan di posko bencana banjir masih mencukupi. Bahkan, jelas Lukman, sampai kini bantuan dari pemerintah daerah maupun lembaga dan masyarakat umum terus berdatangan di posko bencana banjir.
“Dapur Umum (DU) sudah ada yang berpusat di Kantor Kecamatan Bandar Kedungmulyo yang nantinya didistribusikan bagi korban banjir,” ucap Lukman.
Dikatakannya, untuk diketahui banjir pertama kali sudah masuk ke permukiman warga mulai Rabu (03/02). Penyebabnya, melubernya aliran sungai Afvour yang melewati desa hingga mengakibatkan tanggul jebol.
Baca Juga: Universitas Kristen Petra Kukuhkan Empat Guru Besar Sekaligus
Saking besarnya debit air sungai Afvour tersebut, sejumlah tanggul jebol sehingga air meluber ke jalan Nasional Jombang, Madiun dan merendam permukiman penduduk.
“Diperkirakan butuh waktu banjir untuk bisa surut, ya sekitar satu hingga dua hari, menunggu perbaikan tanggul di sisi Dusun Kandangan,” pungkasnya.
Sebenarnya, kata Lukman, pihaknya sudah mengantisipasi bencana banjir yang sering terdampak di wilayah. Pemdes sudah mengusulkan ke pemerintah daerah baik melalui tingkat Kecamatan maupun Kabupaten bahkan Provinsi Jatim terkait penanganan banjir yaitu melakukan normalisasi di sungai Afvour sebelum musim hujan.
Baca Juga: Setelah Mamuju dan Majene, Pemkot Surabaya Kirim Bantuan ke Jember