Surabaya, Sonora.ID - Ratusan warga mengungsi di Balai Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, akibat terdampak banjir dari jebolnya tanggul Sungai
Mengutip Surya.co.id, Kepala Desa Gondangmanis, Lukman Hakim (34) mengatakan, berdasarkan data terkini sebanyak 1.287 kk (Kepala Keluarga) dengan estimasi jumlah penduduk sekitar 4.087 jiwa terdampak banjir di Desa Gondangmanis.Ada empat dusun di Desa Gondangmanis yaitu, Dusun Kandangan, Manisrenggo, Prayungan dan Gondanglegi.
“Jumlah pengungsi sekitar 500 orang dan sebagian dari mereka sudah mengungsi ke rumah saudaranya,” ungkapnya di Balai Desa Gondangmanis, Sabtu (06/02/2021).
Baca Juga: Banjir Jombang, Gubernur Jatim: Masyarakat Jangan Membuang Sampah ke Sungai
Lukman menjelaskan, posko bencana banjir maupun pengungsian berpusat di Balai Desa Gondangmanis. Pengungsi juga menempati Gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan TK yang lokasinya saling berdekatan dari kantor desa setempat.
“Ada delapan titik pengungsian yang letaknya saling berdekatan dari kantor desa,” jelasnya.
Menurut dia, kondisi banjir kini menunjukkan progres sedikit surut namun masih merendam di sejumlah kawasan di Dusun Manisrenggo, Dusun Kandangan dan Dusun Prayungan.
“Ketinggian banjir di Dusun Prayungan dan Dusun Manisrenggo masih cukup tinggi, yaitu sekitar satu meter,” terangnya.
Baca Juga: Tinjau Banjir Kali Jombang di Pamekasan, Khofifah Segera Lakukan Mitigasi & Evaluasi Komprehensif
Ketersediaan bahan makanan di posko bencana banjir masih mencukupi. Bahkan, jelas Lukman, sampai kini bantuan dari pemerintah daerah maupun lembaga dan masyarakat umum terus berdatangan di posko bencana banjir.
“Dapur Umum (DU) sudah ada yang berpusat di Kantor Kecamatan Bandar Kedungmulyo yang nantinya didistribusikan bagi korban banjir,” ucap Lukman.
Dikatakannya, untuk diketahui banjir pertama kali sudah masuk ke permukiman warga mulai Rabu (03/02). Penyebabnya, melubernya aliran sungai Afvour yang melewati desa hingga mengakibatkan tanggul jebol.
Baca Juga: Universitas Kristen Petra Kukuhkan Empat Guru Besar Sekaligus
Saking besarnya debit air sungai Afvour tersebut, sejumlah tanggul jebol sehingga air meluber ke jalan Nasional Jombang, Madiun dan merendam permukiman penduduk.
“Diperkirakan butuh waktu banjir untuk bisa surut, ya sekitar satu hingga dua hari, menunggu perbaikan tanggul di sisi Dusun Kandangan,” pungkasnya.
Sebenarnya, kata Lukman, pihaknya sudah mengantisipasi bencana banjir yang sering terdampak di wilayah. Pemdes sudah mengusulkan ke pemerintah daerah baik melalui tingkat Kecamatan maupun Kabupaten bahkan Provinsi Jatim terkait penanganan banjir yaitu melakukan normalisasi di sungai Afvour sebelum musim hujan.
Baca Juga: Setelah Mamuju dan Majene, Pemkot Surabaya Kirim Bantuan ke Jember
Apalagi, ada empat aliran sungai yang perlu sentuhan normalisasi yakni Sungai Konto, Afvour Besuk, Afvour Mekikis dan Afvour Brawijaya.
“Jadi belum sempat normalisasi sungai, sehingga terjadi pendangkalan saat debit air sungai terlalu besar maka akan meluber,” bebernya.
Pemdes mendapat bantuan berupa posko kesehatan dari Puskesmas Bandar Kedungmulyo yang dapat dimanfaatkan bagi korban banjir.
Warga korban banjir di pengungsian, kini membutuhkan alas tempat tidur. Kemudian, sebagian warga khususnya wanita memerlukan pakaian kering karena seluruh baju mereka basah semuanya.
“Pakaian warga basah terkena banjir, belum kering, apalagi cuaca mendung dan sempat hujan sesaat,” tandasnya.
Baca Juga: Longsor Tol Surabaya-Gempol, Gubernur Khofifah Prediksi 8 Februari Beroperasi