Sonora.ID - Sejak kecil, kebanyakan masyarakat Indonesia diajari untuk tidak meminum minuman dingin pada saat batuk karena bisa memperburuk batuk tersebut.
Namun, hal berbeda disampaikan oleh dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia, yang justru memperbolehkan penderita batuk tetap minum minuman dingin.
“Kalau misalnya tidak suka minum air hangat maunya minum air dingin, silakan saja. Yang penting minumnya harus ditambah, jumlah cairannya harus ditambah,” jelas dr. Santi menegaskan.
Baca Juga: Apa Kelebihan dan Kekurang Mencuci Muka Menggunakan Air Dingin?
Tujuan konsumsi cairan harus ditambah ini agar dahak pada saat batuk menjadi encer dan batuk pun akan lebih cepat reda.
Meski demikian, dr. Santi menjelaskan bahwa mengonsumsi minuman hangat pada saat batuk memang memberikan efek yang memudahkan penyebuhan.
Pasalnya, minuman hangat tersebut akan membantu pembuluh darah di daerah kerongkongan melebar dan pertukaran zat akan menjadi lebih cepat
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Gratis, Bolehkah Diterima Saat Sedang Sakit?
“Sehingga pertukaran zat-zat menjadi lebih cepat. Jadi, sampah-sampah lebih sering dikeluarkan, sel darah putih pun bisa lebih cepat sampai sehingga dapat bekerja lebih maksimal,” jelasnya menambahkan.
Lebih dari itu, dr. Santi juga menjelaskan bahwa minum air hangat bukan menjadi satu-satunya cara yang mudah dilakukan untuk meredakan batuk.
Dr. Santi menyarankan agar para penderita batuk menggunakan bantal yang lebih tebal pada saat tidur, bahkan dua sampai tiga bantal lebih tebal.
Baca Juga: Mandi Air Dingin Redakan Nyeri dan Tingkatkan Kekebalan Tubuh, Mitos atau Fakta?
“Jangan satu bantal, mungkin dua bantal atau tiga bantal. Terutama pada penyebab batuk gerd. Jadi ada asam lambung yang berlebihan, naik sampai ke atas sampai mencapai ke mulut, karena batuk sering dijumpai pada pasien-pasien gerd. Nah, tidurnya harus agak diangkat,” sambung dr. Santi menjelaskan cara lain.
Kemudian penting juga memberikan jeda waktu antara makan malam dengan tidur, paling tidak dua jam.