Solo, Sonora.ID - Sungai Bengawan Solo meluap dan membanjiri berbagai wilayah di Solo dan sekitarnya Pada hari Kamis, (04/02/2021). Adapun wilayah yang terkena dampak dari luapan air diantaranya, Kampung Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.
Beberapa wilayah luar Solo juga terdampak air luapan sungai Bengawan Solo seperti grogol dan bacem di Sukoharjo, hingga wilayah Klaten seperti di sekitar Kecamatan Karangdowo.
Luapan ini cukup parah dikarenakan ketinggian air hingga mencapai dua meter di Kampung Sewu, Jebres, Surakarta. Diperkirakan air naik sekitar pukul 5 pagi. Sehingga cukup mengagetkan warga.
Baca Juga: Kelurahan Bidara Cina Banjir, Ketinggian Air diperkirakan akan Bertambah
Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di pulau Jawa, yaitu dengan dua hulu sungai yaitu dari daerah Pegunungan Sewu, wonogiri dan ponorogo, lalu bermuara di daerah gresik.
"Bengawan" dalam bahasa Jawa bermakna sungai yang besar, sehingga dapat dpastikan dan layak ketika sungai ini meluap akan berdampak cukup besar di sekitarnya.
Dengan meluapnya sungai Bengawan Solo warga dipastikan ada yang mengungsi di tempat yang aman dan menunggu luapan air mulai surut.
Baca Juga: Risma : Kebutuhan Makanan Dan Logistik Korban Banjir Paniai Terpenuhi
Banjir ini kemungkinan disebabkan karena curah hujan yang tinggi di kota Solo dan Sekitarnya, sehingga sungai Bengawan Solo tak mampu menampung air yang begitu banyak dan akhirnya meluapkanya di sekitar dan berdampak pada rumah warga yang berda di bantaran sungai.
Siang ini luapan telah mulai surut, namun di sorenya kembali hujan sehingga dikhawatirkan terjadi banjir kembali.
Untuk itu berbagai elemen telah memantau debit air disungai bengawan solo, untuk segera memberikan informasi kepada warga yang berdampak sehingga dapat dievakuasi secepatnya agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan.
Warga hanya dapat berharap luapan sungai Bengawan Solo tak kembali terjadi. Namun dikarenakan curah hujan yang masih terbilang sulit ditebak, maka yang diperlukan ialah kewaspadaan dari setiap elemen masyarakat. Kewaspadaan merupakan salah satu bekal dari kesiapan untuk menghadapi musibah.
Disamping menjaga kewaspadaan juga diperlukan, diantaranyaa ialah menjaga kebersihan sungai, tidak menebang pohon yang tumbuh di sekitar bantaran sungai.
Hal yang terlihat sederhana ini cukup efektif untuk mencegah sungai mendangkal sehingga sungai dapat menampung air yang lebih banyak.
Baca Juga: Pasca Banjir, Indonesian Chef Association Sulawesi Utara Buka Dapur Umum