Medan, Sonora.ID - Betta Splendes atau biasa disebut masyarakat Indonesia Ikan Cupang merupakan salah satu ikan hias air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara salah satunya adalah Indonesia.
Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya.
Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar.
Baca Juga: Pernikahan dengan Mahar Ikan Cupang Rp 2,5 Juta, Seperti Apa Bentuknya?
Ikan ini termasuk salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator) pun masih dapat bertahan hidup.
Keberadaannya sangat diburu oleh para penggermarnya baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Tidak heran jika harganya menjadi semakin tinggi.
Rismanto, seorang breeder dan seller dari Kota Tebing Tinggi Sumatera Utara, mengakui tingginya permintaan akan ikan cupang.
Baca Juga: Berawal Iseng, Pemuda Ini Raum Omset Hingga Rp 40 Juta Perbulan dari Jualan Ikan Cupang
“Tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapore, Eropa bahkan sampai Brazil. Dalam satu bulan bisa (menjual) sampai ribuan orderan ikan cupang dengan berbagai jenis, termasuk selebritis juga membeli," jelasnya.
Harga Cupang Mencapai Puluhan Juta
Menurut Rismanto, Ikan Cupang sekarang berbeda dengan ikan cupang di tahun 90 an dimana sekarang begitu banyak jenis dan corak warna.
“Saat ini yang paling banyak diminati adalah jenis Plakat, dengan banyak variannya seperti Koi, Multicolour, Avatar, Blue Rim dan lainnya tergantung corak warnanya. Kebanyakan orang memilih ikan berdasarkan corak/warna, sirip dan ekor," ungkapnya menambahkan.
Baca Juga: Pergi Untuk Beli Ikan Hias, Pria Ini Malah Terjaring Operasi Yustisi
Selain warna yang dicari penggemar adalah ikan yang genetiknya sudah duduk, sehingga jika dikawinkan corak/ warna anaknya tidak jauh beda dengan induknya.
Berbeda halnya dengan ikan yang belum duduk genetiknya, maka corak/warna anaknya bisa berbeda dengan induknya. Dan itu mempengaruhi harganya. Semakin sulit mendapatkan corak/warna maka akan semakin mahal.
“Ikan yang paling mahal saya jual 60 juta per 1 ekornya," aku Rismanto.
Baca Juga: Niat Beli Ikan Hias, Pria Solo Ini Malah Terjaring Operasi Yustisi
Betta Splender Bukan Tren Sesaat
Ikan cupang memiliki pasar tersendiri dan diyakini bukan tren sesaat karena masih akan terus berkembang dengan hasil kawin silang dari berbagai jenisnya.
OK Fadly, salah seorang breeder dan seller Cupang telah melakukan riset untuk memastikan bahwa ketertarikan masyarakat akan ikan cupang bukan karena tren sesaat.
“Sebelum memutuskan untuk bener-bener terjun didunia cupang, hampir setahun saya melakukan riset mengenai cupang dari tahun 2019. Apakah ini benar-benar ikan musiman atau tidak, dan setelah saya keliling berguru akhirnya saya dapatkan bahwa bisnis cupang sudah ada sejak lama dan pasarnya sudah terbentuk. Oleh karena itu di awal tahun 2020 saya memutuskan untuk serius dalam dunia cupang dan Alhamdulillah sekarang ikan-ikan saya sudah banyak dibeli oleh penggemar di luar negeri seperti Malaysia, Singapore dan lain-lain," jelasnya.
Baca Juga: Risma Resmikan Kompleks Sentra Ikan Romokalisari di Surabaya
Hal itu diakui oleh Rismanto. Untuk saat ini Rismanto juga telah memiliki 30 petani ikan cupang yang membantu menyediakan stock.
“Alhamdulillah pekerja-pekerja saya dulu sekarang sudah menjadi breeder dan seller juga seperti saya, awalnya mereka saya support indukan untuk mereka kembangbiakkan dan hasilnya sekarang banyak dari mereka sudah memiliki mobil dan rumah dari penjualan ikan tersebut," tambahnya.
Bagaimana? Anda tertarik juga berbisnis ikan Cupang?
Baca Juga: Pameran Ikan Louhan yang Unik Diselenggarakan di Mall Sentralland Semarang