Makassar, Sonora.ID - Pegawai hiburan yang tergabung dalam AUHM Kota Makassar berencana turun melakukan aksi demonstrasi.

Sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan pemerintah mengenai pembatasan kegiatan masyarakat.

Ketua AUHM, Zulkarnaen Ali Naru mengatakan lokasi yang menjadi tempat konsentrasi massa yaitu Balaikota di jalan ahmad yani. Ada ribuan orang yang dilibatkan.

Baca Juga: Gawat! Pengusaha di Makassar Serukan Perlawanan Jika Dilarang Beroperasi

"Kalau kita prediksi tadi sekitar 1.500 yang terlibat. Kita sementara koordinasikan dengan pihak kepolisian," ujarnya saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (9/2/2021).

Dalam aksi unjuk rasa, dia berharap Pj Wali Kota bisa menemui mereka. Sebab massa akan bertahan di lokasi jika aspirasinya tidak diterima langsung Rudy Djamaluddin.

"Kalau Pj Wali kota tidak temui kita, kita nginap di balai kota," tambahnya.

Baca Juga: Pelipat Surat Suara Pilkada Makassar 2020 Dibayar Rp 200 per Lembar

Zulkarnaen menyampaikan keberatan dengan pembatasan jam malam yang kembali diperpanjang sampai 23 Februari 2021.

Pihaknya sangat dirugikan karena berdampak terhadap pendapatan yang diterima.

"kita turun besok, tuntutan itu dari pekerja," tambahnya.

Dia menilai aturan itu terkesan tebang pilih karena hanya berorientasi pada jenis usaha tertentu.

Selain itu, dianggap akan membunuh keberlangsungan bisnis hiburan malam.

Baca Juga: Upayakan Pencairan Dana Hibah Pariwisata, DPRD Makassar Siap Beri Pendampingan

"Kalau dibatasi, yang terdampak langsung kan tempat hiburan. Jam 10 disuruh tutup, apa kita mau makan? Itu listrik jalan terus,"

Zulkarnaen menjelaskan ada ribuan tenaga kerja dibawah naungannya yang mengeluh soal isi perut.

Mereka terancam tidak berpenghasilan akibat pemberlakuan pembatasan jam operasional yang diterapkan Pemkot Makassar.

“Kita bergerak karena ini masalah perut," tutupnya.

Baca Juga: Aturan Jam Malam di Makassar Diperpanjang Sampai 23 Februari 2021