Makassar, Sonora.ID - Massa yang menggelar aksi protes pembatasan aktivitas jam malam di halaman Balaikota, Jalan Ahmad Yani, Makassar kecewa lantaran tidak ditemui Pj Wali Kota Rudy Djamaluddin.
Seperti yang dirasakan ketua asosiasi usaha hiburan malam (AUHM), Zulkarnaen Ali Naru saat ditemui. Dia menyebut mereka yang terlibat dalam aksi merupakan pekerja hiburan.
Keputusan pemerintah memperpanjang pembatasan aktivitas jam malam sampai 23 Februari 2021.
Dinilai tidak tepat dan mengancam pekerja di bawah naungannya tidak berpenghasilan.
Baca Juga: Rumah Warga Terbakar di BTP Makassar, Telah Berhasil Dipadamkan
"Kenapa ada pembatasan kegiatan sampai jam 22 malam. Covid 19 tidur kah kalau siang? Malam baru keluyuran. Itu tidak tepat," ujarnya melalui pengeras suara, Rabu (10/2/2021).
Olehnya, Zulkarnaen meminta pemerintah melihat kondisi masyarakat karena sudah banyak yang menderita.
"Dia kan tidak dipilih rakyat, wajar tidak tau susahnya jadi warga Makassar. Kita ini sumber pendapatan pemerintah, tenaga kerja besar," katanya, Rabu (10/2/2021).
Pihaknya meminta usaha hiburan malam tetap dibuka tanpa batasan aturan jam. Selama ini, industri hiburan berkontribusi besar terhadap pendapatan pemerintah melalui penyetoran pajak.
Baca Juga: Joget DJ dan Tik Tok, Cara Pekerja Hiburan di Makassar Protes Pembatasan Malam