Sonora.ID - Memperketat konten yang berbau politik pada laman News Feednya, Facebook membuat kebijakan baru untuk membatasi konten politik di tiga negara.
Indonesia masuk dalam daftar tiga negara tersebut, bersama dengan Kanada dan Brasil, yang nantinya akan disusul oleh Amerika Serikat dalam beberapa waktu ke depan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Director Product Management Facebook, Aastha Gupta yang menyebutkan bahwa kebijakan ini akan berlaku dalam waktu sementara.
Baca Juga: Upload Ujaran Kebencian di FB, Pemilik Akun dilaporkan ke Polisi
Artinya, Facebook pun masih belum menerapkan kebijakan ini secara permanen karena pihak Facebook selama beberapa bulan ke depan masih terus memperlajari dan memahan berbagai preferensi masyarakat terkait dengan konten politik tersebut.
“Kami akan mengeksplorasi berbagai cara untuk memilah konten politik yang muncul di News Feed. Dari situ kami akan melihat dan bisa memutuskan metode apa yang akan kami gunakan di masa mendatang,” jelas Gupta.
Sebelumnya, CEO Facebook, Mark Zuckerberg sempat menyatakan bahwa Facebook kerap kali mengalami banyak masalah karena penanganannya terhadap konten politik, khusunya dari grup Facebook.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Dinyatakan Positif Covid-19, Begini Keadaannya Sekrang
Dikutip dari Kompas.com, pihaknya menyatakan bahwa konten yang berkaitan dengan politik itu pun tak jarang membuat pengguna merasa tidak nyaman.
Hal ini menjadi masukan bagi Facebook karena pengguna merasa terganggu saat menggunakan layanan mereka.
“Salah satu masukan teratas dari pengguna kami adalah mereka tidak tertarik dengan hal-hal berbau politik karena mengganggu pengalaman mereka ketika menggunakan layanan kami,” jelas Zuckerberg beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Berdayakan UMKM, BINUS dan Facebook Indonesia Berkolaborasi Hadirkan Pelatihan
Tujuan lain dari membatasi konten politik tersebut adalah agar tidak menjadi sebuah percakapan khusus yang kemudian berpotensi menjadi perpecahbelahan.
Namun, pengguna pun masih tetap bisa berdiskusi tentang politik atau bergabung dalam grup tertentu jika diinginkan, karena hal itu bentuk dari kebebasan berekspresi.
“Diskusi politik itu bisa untuk mengatur gerakan akar rumput, menentang ketidakadilan, atau belajar dari orang dengan perspektif yang berbeda,” jelasnya menambahkan.
Baca Juga: Mirip Bitmoji di Snapchat, Begini Cara Buat Avatar di Facebook!
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, dengan judul ‘Facebook Mulai Batasi Konten Politik di Indonesia’.