Di samping penanganan Covid-19, Whisnu juga menyatakan, bahwa saat ini konsentrasi utama yang dilakukan Pemkot Surabaya adalah bagaimana refocusing anggaran untuk pemberdayaan ekonomi bagi pelaku UMKM. Menurutnya, refocusing ini dapat dilakukan melalui dana kelurahan serta proyek pembangunan yang dinilai belum strategis untuk dilaksanakan.
"Jadi ke depan yang paling kita segerakan adalah bagaimana kita bisa putar ekonomi di bawah. Dengan kondisi PPKM mikro ini justru ada kesempatan dana kita gulirkan di bawah, sehingga UMKM di bawah bisa berputar," terangnya.
Pria yang akrab disapa WS ini mencontohkan, pemberdayaan ekonomi di bawah itu bisa dilakukan dengan cara membuka dapur umum untuk mendukung Kampung Tangguh. Pelaku UMKM di wilayah tersebut, dapat diberdayakan dengan menyiapkan makanan seperti nasi bungkus.
Baca Juga: Vaksin Tahap Dua, Plt Wali Kota dan Forpimda Surabaya Disuntik
"Jadi buka dapur umum di kampung-kampung tangguh dengan memberdayakan ekonomi di bawah agar ekonomi di bawah semakin bergairah," ujarnya.
Tak hanya fokus pada penanganan pandemi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Whisnu menilai, bahwa perhatian terhadap dunia pendidikan di masa pandemi ini juga sangat penting. Meski sistem belajar mengajar dilakukan secara daring, ia berharap pendidikan di Surabaya tetap berkualitas.
"Sumber daya manusia di Surabaya juga perlu kita perhatikan, generasi muda kita juga perlu kita perhatikan. Makanya kita coba bangkitkan kembali bagaimana proses belajar mengajar walaupun secara daring tapi tetap berkualitas," pungkasnya.