Palembang, Sonora.ID - Pada tahun 2021 ini perayaan Tahun Baru Imlek akan terasa berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Penyebabnya pandemi Covid-19 yang hingga kini masih mewabah, membuat perayaan Imlek yang biasanya digelar dengan suasana meriah, pada tahun ini akan terlihat berbeda.
Menanggapi hal ini, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru mengatakan perayaan Imlek pada tahun ini memang akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, namun dirinya tidak melarang masyarakat Tionghoa di Sumsel untuk merayakan Imlek.
Baca Juga: Rayakan Imlek bersama Keluarga, Ahok Ungkap Harapannya di Tahun Ini
“Silakan, bagi masyarakat yang ingin merayakan Imlek tidak ada larangan,” katanya kepada awak media beberapa waktu lalu.
Namun, lanjut Deru, diharapkan ditengah pandemi saat ini peringatan Imlek tidak dilakukan dengan menimbulkan keramaian atau di tempat yang berpotensi menjadi klaster penularan, sebaiknya dilakukan secara sederhana.
“Kalau bisa cukup rayakan di rumah masing-masing. Silaturahmi silakan, tapi jangan di tempat terbuka. Bagi yang ingin beribadah tidak apa-apa, boleh saja, namun tetap protokol kesehatan,” tambah Deru.
Baca Juga: Serba-Serbi Kue Keranjang Khas Imlek, Begini Sejarah dan Artinya!
Dia pun meminta agar semua kegiatan selama perayaan Imlek dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan dan mencegah kerumunan yang dikhawatirkan dapat menambah kasus positif Covid-19.
Sebelumnya, Pemkot Palembang juga telah mengeluarkan edaran ditiadakannya perayaan Cap Go Meh yang merupakan rangkaian Imlek.
Hal ini diungkapkan, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani kepada awak media beberapa waktu lalu.
Baca Juga: 4 Tradisi Unik Perayaan Imlek yang DItemukan di Indonesia, Beserta Maknanya
Isnaini mengatakan, ditiadakannya perayaan Cap Go Meh pada tahun ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan angka kasus yang terus meningkat ditambah lagi kondisi zona Covid di Kota Palembang yang fluktuatif, terkadang orange dan merah.
“Karena Cap Go Meh ini kan bulan Februari, sedangkan ini sudah mendekati hari-H, sehingga sudah ada perbincangan dari pengurus yayasan bahwa Cap Go Meh tahun ini ditiadakan,” katanya.
Ia mengatakan, pertimbangan ditiadakannya Cap Go Meh di Pulau Kemaro karena menghindari penularan Virus Corona. Pasalnya, setiap tahunnya ada 40 ribu pengunjung dari berbagai negara dan wilayah. Sehingga dikhawatirkan akan adanya klaster baru penularan Covid-19.
Baca Juga: Selamat Imlek 2572 Ini Investasi yang Cuan di Tahun Kerbau Logam